Pondasi Keuangan Kuat, Indocement Siap Hadapi Tantangan Ekonomi
Akibatnya, pada Kuartal III/2022, marjin Laba Usaha turun dari 13,3% menjadi 10,0% dan Marjin EBITDA berkurang dari 22,3% menjadi 17,5%.
Perseroan mencatatkan pendapatan Keuangan-Neto yang lebih rendah 75,4% dari Rp112,8 miliar di Kuartal III/2021 menjadi Rp 27,7 miliar karena posisi kas yang lebih rendah dari program pembelian saham kembali.
Beban Pajak Penghasilan-Neto menurun 21,9% dari Rp 331,9 miliar menjadi Rp 259,3 miliar disebabkan oleh penurunan laba.
Sehingga dari angka keuangan di atas, Laba Periode Berjalan turun 21,6% dari Rp 1.208,3 miliar menjadi Rp 946,9 miliar untuk Kuartal III/2022.
Neraca Keuangan yang tangguh dari pembayaran dividen tahun lalu termasuk program pembelian kembali saham yang telah dilakukan sejak Desember 2021 sebesar Rp 2,72 triliun sampai September 2022, perseroan membukukan posisi kas bersih dengan Kas dan Setara Kas sebesar Rp 3,5 triliun.
"Arus kas yang kuat yang dihasilkan dari operasi dan upaya yang gigih dari manajemen untuk meningkatkan modal kerja adalah kunci untuk mempertahankan neraca keuangan perseroan yang tangguh," jelasnya.
Dengan Posisi Neraca Keuangan yang kuat dan tanpa utang pada bank, Indocement siap menghadapi tantangan ekonomi yang sedang berlangsung.
Termasuk kelebihan pasokan kapasitas industri semen dan siap berpartisipasi pada peluang yang membawa sinergi yang lebih baik di masa depan.
Indocement membukukan volume penjualan domestik (semen dan klinker) secara keseluruhan sebesar 12,4 juta ton pada Kuartal III/2022.
- Sukses Pertahankan Peringkat idA-, Semen Merah Putih Bakal Perkuat Finansial Perusahaan
- Prospek Cerah Industri Semen Indonesia di Tengah Pemulihan Ekonomi
- Cemindo Gemilang Optimistis Industri Semen Bangkit di Paruh Kedua 2024
- Semester I 2024, Volume Penjualan Domestik PT Indocement Tunggal Prakarsa Naik
- SIG Tawarkan Solusi Bahan Bangunan Rendah Karbon
- SIG Ciptakan Peluang Pertumbuhan dan Perluasan Bisnis