Pondok Gontor 2 Klaster Baru Covid-19, Begini Respons Gus Jazil MPR
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid kecewa atas sikap Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, yang menyalahkan santri saat kembali ke pondok pesantren di Ponorogo tidak melengkapi diri dengan surat keterangan rapid test.
Jazilul Fawaid memahami aturan di Kota Reog yang mengharuskan para santri yang kembali ke pesantren agar melengkapi diri dengan surat keterangan rapid test.
“Tetapi jangan seolah-olah menyalahkan santri, orang tua santri, dan pengasuh pesantren,” ujarnya, Jakarta, 12 Juli 2020.
Menurut Wakil Ketua Umum PKB itu, untuk ukuran orang tua santri, melakukan rapid test untuk anaknya, disebut tidak mudah dan tidak murah.
“Biayanya hampir Rp 400.000-an per anak,” ungkapnya.
Jazilul Fawaid yang akrab disapa Gus Jazil ini berani mengatakan demikian sebab dirinya tahu dari 3 keponakan yang nyantri di Pesantren Gontor di mana mereka diminta biaya rapid test dan bayar bis rombongan.
Pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu berharap Pemerintah Kabupaten Ponorogo tidak hanya memberi himbauan namun juga harus membantu para santri.
Menurutnya, semestinya para santri dibantu, disubsidi, bahkan digratiskan dalam masalah rapid test. Hal demikian disebut Gus Jazil bukan mengada-ada karena di tengah pandemi Covid-19, pendapatan para wali (orangtua) santri menurun.
Jazilul Fawaid memahami aturan di Kota Reog yang mengharuskan para santri yang kembali ke pesantren agar melengkapi diri dengan surat keterangan rapid test.
- Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
- Majelis Masyayikh Pengin Memastikan Pesantren Tak Hanya Bertahan, tetapi Berkontribusi
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Majelis Masyayikh Berkomitmen Memperkuat Peran Pesantren
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim