Pondok Pesantren Khusus Anak TKI di Pulau Sebatik
Paling Sulit Ajari Lagu Indonesia Raya
Kamis, 07 Oktober 2010 – 12:21 WIB
Menurut Wakil Ketua YIIPS Suniman Latasi, Ponpes Mutiara Bangsa sebenarnya dirintis sejak 2007. Saat itu pejabat pusat mengunjungi Pulau Sebatik. Mereka prihatin melihat banyak anak TKI yang tidak bersekolah dan telantar. Tak lama kemudian, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) membangun pondok pesantren untuk keperluan pendidikan anak-anak TKI tersebut.
Begitu bangunan fisik selesai, pondok diserahkan kepada pengurus YIIPS untuk dikelola. "Dulu namanya Pesantren Darul Fikri YIIPS. Tapi, karena ada kebijakan dari pemerintah, namanya lalu diganti Pondok Pesantren Mutiara Bangsa," terangnya.
Menurut Suniman, nama Mutiara Bangsa cocok untuk pesantren yang dipimpinnya. Sebab, keberadaan pesantren tersebut dimaksudkan untuk mencari dan membimbing anak-anak TKI yang diibaratkan mutiara bangsa Indonesia itu.
Sejak berdiri pesantren itu menampung sekitar 70 santri setingkat SMP. Namun, lantaran masih baru, dari jumlah itu baru 40 santri yang benar-benar sesuai sasaran, yakni anak TKI di Tawau. Selebihnya anak-anak warga setempat. "Kami memang mengajak anak-anak sini untuk masuk pesantren ini. Biar cepat ramai," tutur Suniman.
Di Pulau Sebatik terdapat pondok pesantren yang menampung anak-anak TKI (tenaga kerja Indonesia) yang telantar. Berikut laporan wartawan Jawa Pos
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408