Ponpes Krapyak Bantah Pernah Memberikan Ultimatum ke Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta membantah pernah memberikan Joko Widodo alias Jokowi deadline terkait kepastian Muhaimin Iskandar atau biasa dipanggil Cak Imin sebagai cawapres Jokowi.
Dalam surat tuntutan ralatnya, pihak ponpes menegaskan berita yang berjudul 'Jika 2 Hari Ini Jokowi Tak Pilih Cak Imin, PBNU Angkat Kaki', Minggu (5/8) kemarin (sudah dihapus) tidak benar.
"Tidaklah benar, kami menjabat mustasyar atau penasihat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), melainkan kami menjabat rois syuriah PBNU," tulis pihak ponpes.
"Tidaklah benar, kami pernah mengeluarkan statemen memberi deadline kepada Jokowi dalam dua hari. Kalau tidak jelas, maka kami bikin poros baru," sambung pernyataan tertanggal 6 Agustus 2018, yang ditandatangani oleh KH RM Najib Abdul Qodir itu.
Pengasuh Ponpes Al Munawwir Krapyak Yogyakarta pun meminta berita tersebut segera diralat. "Kami telah menindaklanjuti dengan menyampaikan klarifikasi kepada pihak-pihak terkait yang lain berkepentingan dengan kekeliruan isi berita," bunyi pernyataan tersebut. (jpnn)
Pengasuh Ponpes Al Munawwir Krapyak Yogyakarta membantah pernah memberikan deadline kepada Jokowi soal kepastian posisi Cak Imin.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah
- Peserta Sespimmen Menghadap ke Jokowi, Pengamat: Berisiko Ganggu Wibawa Prabowo
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya