Ponpes Modern Sunanul Muhtadin MoU dengan Unesa demi Mencetak Santri Berkarakter
jpnn.com, SURABAYA - Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Sunanul Muhtadin SMP Al Maajid, Sidayu, Gresik, Jawa Timur, melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Kampus Unesa, Lidah Wetan, Surabaya, Rabu (7/5).
Setelah MoU ini, pola pendidikan yang diterapkan di Ponpes Modern Sunanul Muhtadin langsung di bawah binaan Unesa sehingga kualitas pendidikannya terjamin.
Rektor Unesa Prof Dr H Nurhasan MKes mengatakan bahwa melalui MoU tersebut, Unesa akan mendampingi secara penuh kemajuan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, termasuk proses pembelajaran dan kurikulum di Ponpes Modern Sunanul Muhtadin.
Dengan begitu, ujar dia, akan menjadi pesantren modern yang nantinya akan melayani masyarakat di wilayahnya maupun Indonesia dengan baik.
“Kami bahkan berpikir Unesa akan membantu siswanya dari luar negeri. Kami siapkan betul,” katanya di sela-sela penandatanganan MoU oleh Pengasuh Ponpes Sunanul Muhtadin KH M Sunan Hamli dengan Rektor Unesa.
Menurut Nurhasan, dengan adanya MoU maka kerja sama yang dilakukan makin konkret untuk menjadikan Ponpes Sunanul Muhtadin sebagai pesantren modern berkarakter, dengan mengombinasikan kemampuan pendidikan umum dan agama secara baik.
Nurhasan mengatakan selama ini Unesa telah melakukan kerja sama serupa dengan sejumlah sekolah berkualitas di berbagai daerah. Salah satunya, kata dia, dengan Al Hikmah Surabaya.
”Bentuk pendampingan tidak hanya kami datang, tetapi selalu mengikuti perkembangan, dan SDM selalu kami beri informasi mengenai perubahan-perubahan dan kebaruan tentang pendidikan,” katanya.
Sementara itu, Penasihat Ponpes Modern Sunanul Muhtadin SMP Al Maajid yang juga Wakil Ketua MPR RI Dr Jazilul Fawaid bersyukur bisa menjalin kerja sama dengan Unesa sebagai salah satu kampus yang menjadi barometer pendidikan di Indonesia, khususnya Jatim.
Menurut Gus Jazil, panggilan akrab Jazilul, pihaknya membutuhkan lembaga pendidikan yang di situ mengombinasikan secara utuh antara dasar-dasar agama dengan kemampuan modern.
“Tentu Unesa sebagai ‘pabriknya’ guru, tenaga pendidik, maka saya yakin nanti pesantren ini akan memiliki energi yang kuat untuk melahirkan para lulusan yang memiliki karakter Indonesia yang utuh, kekuatan agama yang utuh, kekuatan cinta tanah air yang utuh,” katanya.
Gus Jazil menjelaskan pola pendidikan di Ponpes Sunanul Muhtadin akan difokuskan pada pendalaman Al-Qur’an, bahasa internasional khususnya Arab dan Inggris, serta mampu menerapkan hidup dengan lingkungan sosial.
”Jadi, pesantren yang lulusannya memiliki kepekaan sosial, kemampuan bergaul dengan dunia sosial yang baik. Tentu bimbingan Unesa ini, menurut saya, nanti akan memberikan checklist, siswa ini kemampuan dan bakatnya di mana, sehingga nanti diarahkan,” paparnya.
Ketua Ikatan Alumni Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini
menambahkan siswa nantinya memiliki komitmen pada penguasaan dasar-dasar kitab kuning seperti yang diajarkan di pesantren.
Gus Jazil mengatakan, santri Ponpes Sunanul Muhtadin akan menjalani pendidikan dengan sistem boarding school secara penuh layaknya di pesantren pada umumnya, namun memiliki kemampuan pengetahuan umum yang memadai di bawah binaan langsung Unesa.
”Ini pendaftaran sudah dimulai Gelombang II. Orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya bisa datang langsung ke lokasi, nanti akan diberikan pemahaman yang utuh. Jadi nanti orang tua bisa ikut juga memantau perkembangan anaknya di pesantren setiap saat melalui aplikasi teknologi,” katanya.
Gus Jazil mengatakan hal terpenting yang ditekankan bagi santri Ponpes Sunanul Muhtadin yakni bagaimana mereka memiliki karakter, etika, kemampuan bahasa, logika dan ilmu pengetahuan yang kuat. “Bagaimana mencetak lulusan yang punya karakter kuat, itu yang kita akan gali bersama Unesa,” pungkas Jazilul Fawaid. (*/jpnn)
Setelah MoU ini, pola pendidikan yang diterapkan di Ponpes Modern Sunanul Muhtadin langsung di bawah binaan Unesa sehingga kualitas pendidikannya terjamin.
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten