Ponpes Peta Masih Netral soal Pilpres
Utamanya, ia menambahkan, kegiatan ini untuk menjalin silaturahmi kebangsaan dan mengawal demokrasi untuk menentukan pimpinan masa depan. "Dan yang paling memungkinkan adalah tarekat (thoriqoh)," katanya.
Seperti diketahui Pondok Peta didirikan oleh Mursyid Tarekat Syadziliyah (almahrum KH. Mustakim Abdul Jalil yang merupakan guru dari Pimpinan Pembela Tanah Air (PETA), Supriyadi di masa pendudukan Jepang.
Untuk mengenang perjuangan muridnya itu, Mbah Mustakim panggilan akrab KH Mustakim Abdul Jalil membangun pondok pesantren khusus tarekat di Tulungagung dengan nama Peta.
Sampai saat ini pesantren pengamal tiga tarekat Syadziliyah, Qodiriyah dan Naqsyabandiyah tersebut telah melahirkan santri yang telah menjadi pengasuh di 150 ribu jamaah pesantren dan para santri yang tergabung di 531 halaqoh sebagai tempat pendidikan dan pengamalan tarekat yang tersebar di sejumlah kota.
Dan Pondok Pesantren Peta juga memiliki Laskar Sultan Fatah 81 sejumlah 3000 laskar yang membantu tugas mursyid dalam menata jamaah. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Pondok Pesantren Pesulukan Thoriqoh Agung (Peta) Tulungagung, yang merupakan pondok pesantren Thoriqoh Syadziliyah, serta Qodiriyah wa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Alexander Marwata Sebut OTT Tidak Bisa Dihilangkan
- KTKI Perjuangan Tuntut Keppres KKI Dibatalkan demi Masa Depan Profesi
- Mentorbox.id: Solusi Pelatihan Kompetensi untuk Tenaga Kerja dan Wirausaha
- KPK Pastikan Anwar Sadad Takkan Lolos dari Proses Hukum di KPK
- Usut Kasus Mafia Hukum, KPK Panggil Youla Lariwa
- BMH Yogyakarta Salurkan Kasur Baru untuk Santri di Pesantren Tahfidz Cahaya Al-Qur'an