Popok Sekali Pakai pun Bersensor
jpnn.com - TOKYO - Di masa mendatang, mommy-mommy tidak perlu khawatir lagi bila popok sekali pakai sang buah hati bocor. Para peneliti di Jepang berhasil menciptakan sensor organik yang bisa disematkan di popok sekali pakai. Sensor tersebut bakal memberitahukan bila popok tersebut sudah perlu diganti. Jadi, tidak ada lagi cerita popok bayi yang bocor karena terlalu penuh.
Sensor berbentuk sirkuit tersebut juga diklaim tidak mahal. "Bila diproduksi secara masal, biayanya tidak sampai USD 1 (setara Rp 12 ribu) per sensor," ujar Takao Someya yang didampingi Takayasu Sakurai, dua profesor pemimpin penelitian tersebut dari Universitas Tokyo.
Sistem yang menggunakan material organik itu bisa dicetak dengan teknologi inkjet yang terjangkau. Selain untuk popok bayi, teknologi tersebut juga bisa diterapkan pada popok dewasa yang belakangan menjadi kebutuhan pokok untuk kaum manula Jepang yang angkanya semakin naik.
Memang, saat ini sudah ada popok yang berubah warna bila sudah terlalu penuh. Namun, untuk melihatnya masih harus membuka celana sang bayi. "Dengan sensor elektronik ini, popok akan bersuara bila perlu diganti," sambung Someya.
Teknologi tersebut tidak menempel dalam setiap popok, tetapi bisa dicopot dan dipasang ke popok baru. Jadi, sensor tersebut dapat digunakan langsung ke kulit seperti plester yang gunanya untuk memonitor detak jantung dan level oksigen. Someya menjelaskan, sensor kesehatan umumnya menggunakan silikon dan material keras lain yang kurang nyaman digunakan. (AFP/c1/tia)
TOKYO - Di masa mendatang, mommy-mommy tidak perlu khawatir lagi bila popok sekali pakai sang buah hati bocor. Para peneliti di Jepang berhasil menciptakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sega Tidak Lagi Merilis Konsol Mini, Ini Alasannya
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play
- Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- xAI Sedang Menyiapkan Chatbot Grok Untuk Pengguna Perangkat iOS
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan