Poppy Dharsono: Kecurangan Pemilu Akan Hadapi Jalan Buntu

jpnn.com - JAKARTA - Kubu Prabowo Subianto dan Joko Widodo saat ini siap untuk menang tetapi tidak siap untuk kalah akibat kecurangan. Padahal sejak pemilu legislatif, terjadi kejahatan pemilu dari tingkatan nasional sampai ditingkat TPS.
Hal tersebut dikatakan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Jawa Tengah Poppy Dharsono, dalam Diskusi Forum Publik, "Menyoal Quick Count Sebagai Kejahatan Demokrasi", di Taman Ismael Marzuki, Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Ratusan gugatan di MK digagalkan. Laporan ke Bawaslu atas kecurangan pelaksana pemilu tidak ditindak-lanjuti. Jadi hampir dipastikan kejahatan pemilu dalam pilpres akan bernasib sama. Tidak akan ada kelanjutan. Jalan buntu," ujar Poppy.
Saat ini lanjutnya, lembaga-lembaga survei telah terkontaminasi oleh kepentingan politik sehingga tidak objektif lagi.
"Semua mengabdi pada kepentingan pendana survei sehingga survei sebagian besar menjadi bagian tim sukses," ungkapnya.
Di tempat yang sama, aktivis Federasi Serikat Pekerja BUMN, Arief Poyuono mengingatkan agar KPU tidak terpengaruh oleh hasil kerja lembaga-lembaga survei.
"Quick count sendiri adalah upaya politik pesanan. Kalau hasil penghitungan KPU sama dengan quick count maka seharusnya sudah tidak perlu lagi ada KPU," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Kubu Prabowo Subianto dan Joko Widodo saat ini siap untuk menang tetapi tidak siap untuk kalah akibat kecurangan. Padahal sejak pemilu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mantan Komisioner KPK Duga Ada Aktor Lain di Balik Mafia Peradilan Suap Rp 60 Miliar
- Museum of Toys dan RMHC Galang Dana Pembangunan Rumah Singgah Anak Berpenyakit Kronis
- Setelah Heboh Pengadil Terjerat Kasus Suap, MA Rombak Posisi 199 Hakim
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak