Popularitas Airlangga Masuk Lima Besar di Pamasuka, Efek Baliho?

jpnn.com, JAKARTA - Popularitas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di wilayah Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan (Pamasuka) mencapai 51 persen.
Statistik itu diugkapkan Direktur Index Indonesia Agung Prihatna yang baru-baru ini melakukan survei di kawasan tersebut.
Menurut dia, tingginya elektabilitas Airlangga di bagian timur Indonesia merupakan kontribusi dari banyak faktor.
"Banyak faktornya, Pak Airlangga cukup aktif di medsos, timnya juga bergerak, mungkin juga pemasangan baliho memberikan efek," ungkap Agung.
"Parpol juga mulai bekerja, medsos bekerja, publikasi di media massa bekerja. Apalagi Pak Airlangga cukup sering muncul di media, karena beliau juga bertanggungjawab untuk mengatasi Pandemi Covid-19. Upaya-upaya itu membuahkan hasil lah," imbuh Agung.
Menurut Agung angka tersebut masih perlu terus ditingkatkan, meski kalau melihat trennya 50 persen tidaklah kecil.
"Dibandingkan Ketum Partai yang lain, Airlangga salah satu figur yang menarik. Meski idealnya untuk memasuki proses persaingan Pak Airlangga harus meningkatkan lagi popularitas setidaknya sampai 85 persen," kata Agung.
Lima nama yang paling populer di mata responden dan dianggap berpotensi sebagai calon presiden Indonesia tahun 2024, menurut hasil survei Index Indonesia adalah Prabowo Subianto (popularitas 98.3%), Anies Baswedan (95.4%), Puan Maharani (88.9%), Ganjar Pranowo (70.4%), dan Airlangga Hartarto (51.4%).
Menurut dia, tingginya elektabilitas Airlangga di bagian timur Indonesia merupakan kontribusi dari banyak faktor.
- Prabowo Minta Struktur Komisaris BUMN Dirampingkan, Diisi Profesional
- Airlangga Bantah Akan Mundur dari Jabatan Menteri
- Pelaku Usaha Ritel Optimistis Perekonomian Nasional Capai Target Pertumbuhan 8 Persen
- Luhut dan Airlangga Bentuk Tim Khusus untuk Sikat Penghambat Investasi
- Airlangga Dorong Penguatan Investasi Prancis di RI Melalui Percepatan I-EU CEPA & Aksesi OECD
- Kedutaan Besar Inggris & BerdayaBareng Hadirkan Program Akses Digital di Indonesia Timur