Popularitas Artis Tak Jamin Kualitas
Jumat, 02 Maret 2012 – 14:25 WIB
BANDUNG--Ini kesempatan partai politik (Parpol) untuk introspeksi diri. Sebelum menyesal lantaran salah memilih kader untuk kontes pemilukada, lebih baik menyimak pernyataan pengamat politik asal Universitas Parahyangan (Unpar), Asep Warlan Yusuf. Contoh tersebut dapat dijadikan gambaran bagi parpol, agar tak sembarang comot artis atau figur terkenal yang dimajukan ke Pilkada. Apalagi masyarakat saat ini sudah pintar dan bisa memilih pemimpin dan tak hanya didasarkan kepada segi fisik dan popularitas semata.
Menurut Guru Besar Fakultas Hukum Unpar ini, bila partai masih menganut kebijakan mengutamakan sisi popularitas ketimbang kualitas dan kompetensi kepemimpinan dalam proses penjaringan, pertanda bahwa saat ini terjadi krisis kaderisasi dalam tubuh parpol.Bila kebijakan ini terus dibiarkan akan berpengaruh pada jalannya pemerintahan.
Baca Juga:
”Popularitas yang tinggi itu belum tentu bisa memberikan jaminan kualitas dan kepemimpinan yang bagus. Contohnya Rano Karno di Banten, setelah jadi Wagub seolah sekarang masyarakat mulai mempertanyakan kualitasnya," ucapnya.
Baca Juga:
BANDUNG--Ini kesempatan partai politik (Parpol) untuk introspeksi diri. Sebelum menyesal lantaran salah memilih kader untuk kontes pemilukada, lebih
BERITA TERKAIT
- Saat Megawati Cerita Pernah Dilukis Jelek dan Digambar Entok
- Dilukiskan sebagai Srikandi Membawa Panah, Megawati: Saya Disuruh Membidik Siapa?
- Tanggapi Pagar Laut, Panggah Susanto DPR: Pelanggaran Atas Kepemilikan KKPRL Diancam Hukuman Pidana
- Lihat Banteng Lemu, Bu Mega Singgung Pengincar Jabatan Ketum PDIP
- Agustinus Tenau Mengadukan Penyelenggara Pemilu Maybrat kepada DKPP
- KPU Sulteng Nilai Permohonan Ahmad Ali Tidak Jelas di Sidang Sengketa Pilkada