Popularitas Boediono-Sri Mulyani Naik
Kamis, 18 Maret 2010 – 16:04 WIB
JAKARTA- CEO PolMark Indonesia, Eep Syaifulloh Fatah, mengatakan bahwa pengungkapan skandal Bank Century justru semakin meningkatkan popularitas Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Bersamaan dengan itu, kata Eef, popularitas Presiden SBY terus menurun. "Di saat seharusnya Presiden mengambil sikap, SBY justru memilih diam. Harusnya bertindak cepat, SBY justru sangat lamban. Saat seharusnya SBY menyatakan bertanggungjawab (bailout Century), SBY mengatakannya setelah 3 bulan dan itu sangat-sangat terlambat. Kalau seandainya popularitas SBY yang terus menurun ini tidak di-support oleh Wapres Boediono, ini akan berdampak sangat serius pada kepercayaan publik terhadap kepemimpinannya," kata Eep.
"Segi manajemen dukungan publik atau popularitas, selepas kasus Century, dukungan popularitas Boediono dan Sri Mulyani justru meningkat. Sedangkan popularitas SBY terus menurun. Ini hasil evaluasi yang belum kita publish namun sangat perlu mendapat perhatian pemerintah khususnya SBY sendiri," kata Eep saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Citi Indonesia; Economic and political Outlook di Jakarta, Kamis (18/3).
Baca Juga:
Penyebab dari turunnya popularitas SBY ini kata Eep, karena publik menilai bahwa Presiden SBY yang seharusnya tampil percaya diri, justru tidak menunjukkan sikap yang diinginkan publik. Akibatnya, publik menilai SBY lamban mengambil keputusan dan sikap hati-hati SBY dalam mengambil kebijakan tidak disukai oleh masyarakat. Terlebih saat situasi politik mulai memanas ketika Pansus Century bekerja.
Baca Juga:
JAKARTA- CEO PolMark Indonesia, Eep Syaifulloh Fatah, mengatakan bahwa pengungkapan skandal Bank Century justru semakin meningkatkan popularitas
BERITA TERKAIT
- SPPG Wajib Mengontrol Kualitas Makanan Propam MBG
- Libur Sekolah Saat Ramadan Perlu Kajian Mendalam, Karmila Sari Usulkan Pesantren Kilat
- Menko Yusril dan Deretan Pejabat Hadiri Malam Apresiasi Karya Jurnalistik Iwakum
- Sepanjang 2024, BTN Salurkan Rp4,14 Miliar untuk Pembangunan & Renovasi Rumah Ibadah
- Pemilik Ponpes di Jaktim Diduga Sodomi Santri, Sahroni Geram
- Kemenlu Sudah Berupaya Memulangkan Empat WNI Disekap, Tetapi Masih Buntu