Elektabilitas Menurun, Pak Jokowi Diminta Blusukan Lagi

Jokowi dinilainya seperti kelhilangan figur, padahal Jokowi memiliki ciri khas sendiri yang telah memenangkannya pada Pilkada DKI 2017 lalu dan Pilpres 2014. Upaya untuk mengubah citra Jokowi, melalui acara seremonial-seremonial justru malahan menggerus popuritasnya.
“Di sebelah trennya naik, sementara kita malah turun. Prabowo itu tidak bisa diatur, sering berbuat kesalahan, tapi kok naik terus. Kembalikan Jokowi seperti 'Satria Piningit'," katanya.
Paling tidak menurutnya, dalam 20 hari mendatang Jokowi mengektifkan kampanyenya melalui blusukan di Jawa Barat dan DKI, jika perlu masuk gorong-gorong lagi seperti dulu, dan tinggalkan acara-acara yang bersifat seremonial.
“Masyarakat merindukan Jokowi seperti yang dulu, apa adanya, tidak diatur-atur. Saya masih optimistis, kalau Pak Jokowi mau blusukan lagi dan bersentuhan langsung dengan masyarakat akan memenangi Pilpres," katanya.
Effendi menambahkan, dengan blusukan Jokowi bisa mendengar secara langsung permasalahan dan keluhan yang dihadapi masyarakat. Keluhan-keluhanan tersebut, nantinya akan dicarikan solusi untuk diatas di masa periode kedua kepimpinannya.
“Sekali saya katakan antitesanya adalah blusukan, senjata pamungkas Pak Jokowi kalau menang adalah blusukan, kalau perlu mulai dari subuh," tandas Effendi Simbolon.(fri/jpnn)
Menurut Effendi, jika ingin menang maka Jokowi selaku petahana harus mengembalikan cara kampanyenya seperti pada Pilkada DKI dan Pilpres 2014 lalu, yakni blusukan.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Pernyataan Effendi Setelah Bertemu Jokowi Dianggap Upaya Merongrong PDIP
- Sebut Kasus Hasto Politis, Todung Ungkit Ucapan Effendi Setelah Bertemu Jokowi
- Menyikapi Pernyataan Effendi, Guntur Romli Yakin Status Tersangka Hasto Sebagai Orderan Politik
- Sedih Lihat Hubungan Mega-Jokowi, Effendi Simbolon Ajak Keduanya Berdamai
- Daftar 27 Kader yang Dipecat PDIP, Ada Jokowi hingga Effendi Simbolon
- Effendi Simbolon Dipecat dari PDIP Gegara Membangkang & Temui Jokowi Saat Pilkada 2024