Popularitas Obama Naik, Harga Minyak Turun

Popularitas Obama Naik, Harga Minyak Turun
Popularitas Obama Naik, Harga Minyak Turun
KALAU pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dihelat hari ini, bisa dipastikan Barack Obama bakal melenggang menuju masa jabatan kedua tanpa pesaing. Semua gara-gara keberhasilan tim pasukan khusus AS menewaskan Osama bin Laden di Abbotabad, Pakistan, Minggu malam (1/5) waktu setempat.

Kematian Osama itu memang sungguh datang pada saat yang tepat bagi Obama. Yaitu, saat popularitasnya anjlok dan dianggap sebagai pemimpin militer yang lemah. Belum lagi tuduhan pemalsuan sertifikat kelahiran yang diembuskan pengusaha ternama yang berambisi maju dalam Pilpres AS 2012, Donald Trump.

Bulan lalu, menurut polling yang dihelat Reuters/Ipsos sebagaimana dikutip The Guardian, hanya 17 persen warga AS yang menganggap pria berdarah Kenya itu sebagai pemimpin yang kuat. Sebanyak 48 persen lainnya menyebut Obama sebagai pemimpin yang terlalu berhati-hati dan 36 persen lainnya mengasumsikan dia sebagai pemimpin yang tak bisa mengambil keputusan.

Masih pada bulan lalu, jajak pendapat lainnya oleh Rasmussen memperlihatkan, 49 persen responden tidak setuju dengan kepemimpinan Obama. Itu merupakan angka terendah sejak ayah dua anak tersebut menjabat.

KALAU pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dihelat hari ini, bisa dipastikan Barack Obama bakal melenggang menuju masa jabatan kedua tanpa pesaing.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News