Popularitas Obama Naik, Harga Minyak Turun
Selasa, 03 Mei 2011 – 10:44 WIB
Harga minyak mentah Brent menurun USD 4,22 menjadi USD 121,67 per barel, meski akhirnya kembali ke level USD 124,40. Bulan lalu, Brent sempat menyentuh level tertinggi, yaitu USD 127 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah AS menurun USD 1,25 menjadi USD 112,68.
Tapi, diperkirakan pengaruh itu tak akan lama. "Sebab, kenyataannya, konflik di Libya dan negara-negara Timur Tengah masih terus berlangsung sampai kini," kata Carsten Fritsch, analis komoditas di Commerzbank, Frankfurt, kepada Reuters.
Belum lagi munculnya kekhawatiran serangan balasan atas kematian Osama. Namun, para analis minyak berkeyakinan, kalaupun terjadi, hal itu tak akan sampai mengganggu suplai minyak. Al Qaeda hanya pernah sekali menyerang industri minyak, yaitu pada 2006 di Arab Saudi.
Tewasnya Osama juga berdampak positif terhadap bursa saham. Sebagaimana dilaporkan Wall Street Journal, harga saham di bursa Jepang dan Korea Selatan naik drastis serta berhasil mengatrol saham di Australia yang selama lima pekan terakhir terpuruk.
KALAU pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dihelat hari ini, bisa dipastikan Barack Obama bakal melenggang menuju masa jabatan kedua tanpa pesaing.
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas