Populasi Orangutan Tinggal 50 Ribu Ekor
Rabu, 16 November 2011 – 10:45 WIB
Lambatnya sikap pemerintah terlihat sejak ditemukannya Orangutan terluka 3 November lalu di perkebunan kelapa sawit PT. Khaleda Agroprima Malindo. Wajah Orangutan tersebut bengkak dan berlumuran darah. Posisi hewan primata saat itu hanya duduk di parit kering perusahaan tersebut.
Baca Juga:
Menurut Hardi, kemungkinan hewan tersebut mengalami patah tulang. Beruntung, tidak lama ditolong Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sayangnya, hal itu tidak dijadikan batu pijakan untuk melakukan pengusutan terhadap kasus lain. Dia yakin, terlukanya Orangutan tersebut memiliki korelasi dengan kasus pembunuhan lainnya.
Dia berharap agar pemerintah bisa serius terhadap peraturan yang diciptakan sendiri. Yakni, Orangutan sebagai hewan yang harus dilestarikan karena sudah hampir punah. Kalau tidak ada langkah tegas, berarti pemerintah sama saja member lisensi untuk membunuh Orangutan. "Artinya, Orangutan bisa benar-benar punah," tegasnya.
Penting karena berdasar data, diperkirakan Pongo pygmaeus (sebutan lain Orangutan Kalimantan) yang terbunuh mencapai 2.400-12 ribu ekor. Angka tersebut didapat sejak 2004 hingga sekarang. "Populasi 2004 ada 50 ribu ekor," ungkapnya.
JAKARTA--Kabar terjadinya pembantaian Orangutan di Kalimantan terus mendapat sorotan. Kemarin (15/11), Centre of Orangutan Protection (COP) mendesak
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Ada Tuntutan Pemecatan, Honorer Non-Database BKN Minta Kesempatan Kedua
- Prabowo Singgung Usulan Gus Dur jadi Pahlawan Nasional, Begini Reaksi Yenny Wahid
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Sempat Dinyatakan Hilang Selama 2 Hari, Nelayan di Ternate Ditemukan Selamat
- Amnesty International Bela Pelukis Yos Suprapto, Sebut Kebebasan Berekspresi dalam Bahaya
- DPRD DKI Jakarta Diminta Mengawal Proses Legislasi Perda Pesantren