Populasi Serangga Dunia Menurun, Apa Dampaknya Bagi Perkebunan?

Populasi Serangga Dunia Menurun, Apa Dampaknya Bagi Perkebunan?
Dengan membawa serangga kembali ke perkebunan anggur akan mengurangi ketergantungan atas pestisida. (Reuters: Navesh Chitrakar, file)

"Ngengat itu sangat buruk karena bersembunyi di dalam tandan dan membunuh buah beri," katanya.

"Dengan menghilangkan ngengat secara alami di kebun anggur, kita bisa panen yang jauh lebih mudah dan lebih menyenangkan."

Penurunan global serangga

Menurut sebuah studi yang dilakukan University of Sydney, populasi serangga global telah menurun rata-rata 41 persen dalam 40 tahun terakhir.

Lizzy Lowe dari Cesar Australia, sebuah kelompok penelitian keanekaragaman hayati, mengatakan cara mengelola pertanian jadi alasan populasi serangga menurun.

"Di seluruh dunia, ada penurunan keanekaragaman serangga dan jumlah spesies yang ada di luar sana," kata Dr Lowe.

"Penggunaan insektisida yang berlebihan adalah salah satu faktor pendorong, tetapi kami juga melihat habitat yang banyak hilang dari spesies ini."

Dr Lowe mengatakan mempromosikan serangga pemangsa seringkali lebih efektif daripada menggunakan bahan kimia untuk mengendalikan hama.

"Mengembalikan keanekaragaman hayati ke dalam sistem pertanian ini bermanfaat besar, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga untuk menanam tanaman," katanya.

Populasi serangga di dunia sudah menurun hingga 41 persen dalam 40 tahun terakhir

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News