Populer Setelah Cangkok Wajah
Rabu, 23 Maret 2011 – 14:55 WIB
BOSTON - Saat sengatan listrik melelehkan wajahnya pada November 2008 lalu, Dallas Wiens bukan siapa-siapa. Tapi, setelah dia menjalani operasi cangkok wajah total, publik Amerika Serikat (AS) ramai membicarakannya. Dia menjadi warga AS pertama yang menjalani cangkok wajah total, sekaligus yang kedua di dunia. Selain hidung dan bibir baru, pekerja bangunan asal Texas itu juga menerima jaringan kulit, otot dan syaraf baru. Konon, seluruh jaringan itu diambilkan dari seorang donor yang sudah meninggal. "Wiens (Dallas) tidak lagi memiliki wajah yang sama dengan dirinya sebelum insiden 2008 atau seperti sang donor," tandas Bohdan Pomahac, dokter bedah plastik yang terlibat operasi Dallas.
Operasi rumit yang makan waktu 15 jam pekan lalu, sukses mengembalikan kehidupan Wiens. Kini, pria 25 tahun itu kembali memiliki hidung dan bibir. Dia pun bisa kembali menciumi putri semata wayangnya, Scarlette, yang berusia 4 tahun. "Cangkok wajah memberikan harapan baru kepada mereka yang cacat (wajah). Mereka tidak perlu lagi membenci sosok yang mereka lihat di cermin," katanya kemarin (22/3).
Baca Juga:
Scarlette pun tak kalah bahagia. Dalam rekaman video wawancara yang diunggah ke You Tube, bocah perempuan itu terlihat senang melihat penampilan baru sang ayah. "Ayah punya bekas luka di wajahnya. Tapi, Tuhan dan para dokter menjadikan bekas luka ayah lebih baik," ujar Wiens menirukan komentar Scarlette soal wajah barunya.
Baca Juga:
BOSTON - Saat sengatan listrik melelehkan wajahnya pada November 2008 lalu, Dallas Wiens bukan siapa-siapa. Tapi, setelah dia menjalani operasi cangkok
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan