Porang dan Walet Jadi Primadona Ekspor, Kementan Tuai Pujian

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Syahruddin Alrif mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian dalam mengembangkan komoditas porang dan sarang burung walet di luar pulau Jawa.
Sehingga, kata dia, Indonesia saat ini memiliki unggulan ekspor yang bisa mendongkrak ekonomi nasional.
"Kami mewakili rakyat Sulsel mengucapkan terimakasih atas perhatian Bapak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) yang telah mengembangkan porang dan SBW di Sulsel," ujar Syahruddin saat mendampingi kunjungan Mentan di Kabupaten Pangkep beberapa waktu lalu.
Menurut Syahruddin, masyarakat Sulsel sebenarnya sudah lama memproduksi porang dan walet. Hanya saja waktu itu harganya tidak semahal sekarang. Namun berkat bantuan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian, porang dan walet jadi primadona dan menghidupkan ekonomi para petani.
"Saya mau menyampaikan bahwa di Pangkep tahun 2012 sudah menjual porang, hanya saja harganya murah. Artinya masyarakat Pangkep sudah lama menanam porang. Dan sekarang harganya cukup tinggi, sehingga banyak petani yang naik haji gara-gara menanam porang dan walet," katanya.
Syahruddin berjanji akan mendukung gerakan pemerintah untuk menghidupkan dan mengembangkan sektor pertanian Indonesia, khususnya untuk porang dan walet.
"Hari ini gerakan tanam porang bersama pak menteri akan dimasifkan. Ini luar biasa dan berkah buat masyarakat Sulsel, khususnya masyarakat Kabupaten Pangkep," tutupnya.
Sebagai informasi, dan Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Kabupaten Pangkep mulai menggarap lahan porang di Kampung Celai, Kelurahan Balleanggi, Kecamatan Balloci, Sulawesi Selatan. Di sana, lahan porang yang digarap kurang lebih mencapai 550 hektare dari total 1.000 hektare lahan yang disiapkan di dua Kecamatan.
Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Syahruddin Alrif mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian dalam mengembangkan komoditas porang dan sarang burung walet di luar pulau Jawa.
- Raker Bareng Kementan, Anggota Komisi IV DPR Singgung Kesejahteraan Petani & Harga Cabai Rawit
- Polda Jateng Pastikan MinyaKita di Kudus Sesuai Standar, Beda dengan Temuan Kementan
- Soal Skandal di Produk MinyaKita, Legislator PDIP Mengkritisi Pengawasan Kemendag
- Kementan Gandeng Densus 88, Dorong Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Sektor Pertanian
- Bea Cukai Fasilitasi Ekspor 500 Kilogram Ikan Anggoli ke Hawai
- Ciptakan Peluang Ekspor UMKM, Bea Cukai-PT Pos Soft Launching Export Collaboration Room