Porang Hidup
Oleh: Dahlan Iskan
Selasa, 03 September 2024 – 07:34 WIB
Maka ketika harga porang jatuh banyak petani menjerit. Lalu diperparah oleh Covid-19: Tiongkok tidak lagi impor porang.
Saat produksi porang melimpah itulah mulai banyak yang terpikir membangun pabrik tepung porang.
Tiba-tiba saja ada sembilan pabrik porang: di Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Sidoarjo, Pasuruan. Hampir serentak.
Maka terjadilah apa yang harus terjadi: pabrik kekurangan bahan baku porang. Harga melambung.
Begitulah hidup. Semua ingin cari hidup. Semua ingin hidup. Tidak ada yang mau mati.
Kadang harus setengah mati dulu. Lalu hidup lagi. Atau kebablasan mati.(*)
Maka terjadilah apa yang harus terjadi: pabrik kekurangan bahan baku porang. Harga melambung. Begitulah hidup. Semua ingin cari hidup.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Begini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Go International
- Gandeng Bulog, PT GSI Ekspor Produk Kelautan dan Perikanan
- Pemakan Anjing
- 1 Jam Setelah Paparan, Produsen Strip Steel Ini Dapat Izin Kawasan Berikat dari Bea Cukai
- Didukung Bea Cukai Malang, UMKM Ini Sukses Ekspor Jaket Keselamatan ke Singapura
- Pemerintah Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Ancaman Kepunahan Mengintai