Poros Tengah Ancam Boikot Pembahasan Revisi UU Pemilu

Poros Tengah Ancam Boikot Pembahasan Revisi UU Pemilu
Poros Tengah Ancam Boikot Pembahasan Revisi UU Pemilu
JAKARTA - Pro kontra terhadap usulan  parliamentary threshold (PT) 4 hingga 5 persen sepertinya bakal berlanjut. Partai medioker dan bawah memberi sinyal akan memboikot pembahasan revisi UU 10/2008  tentang Pemilu jika permintaan mereka untuk jumlah PT yang lebih moderat tidak digubris partai besar.

Sekretaris Fraksi Partai Hanura Saleh Husein mengatakan,  pihaknya akan melakukan apa saja termasuk boikot untuk menggagalkan PT 4 persen, terlebih PT 5 persen seperti yang diusulkan Partai Golkar. "Kami ada enam fraksi. Akan ngotot kalau mereka (partai besar) tidak mau mengubah pendiriannya. Kita bisa melakukan apa saja termasuk itu (boikot)," ungkap Saleh.

Memang, kata dia, dengan aksi walk out atau boikot akan berisiko Pansus UU Pemilu tidak mencapai quorum. Konsekuensinya,  pembahasan UU bisa mandeg di tengah jalan. "Jadi harus berpikir demi kepentingan bangsa ke depan dan bagaimana tetap mengutamakan keragaman dan proporsionalitas," kata Saleh.

Sebenarnya,  Hanura maupun partai lain seperti PPP, PAN, PKB, PKS, dan Gerindra yang  disebut-sebut sebagai poros tengah sebenarnya sama sekali tidak menolak PT dinaikkan lebih dari 2,5 persen. Tapi kalau dinaikkan hingga 4 persen apalagi 5 persen tentu ditolak mentah-mentah. "Sebenarnya kan sudah ada kemauan dari semua partai untuk menaikkan PT. Tetapi harus bertahap," imbuhnya.

JAKARTA - Pro kontra terhadap usulan  parliamentary threshold (PT) 4 hingga 5 persen sepertinya bakal berlanjut. Partai medioker dan bawah memberi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News