Porsi Dividen BCA Turun

Porsi Dividen BCA Turun
Porsi Dividen BCA Turun
Direktur Utama BBCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, di antara total dividen tunai Rp 120 per saham itu, Rp 45 per saham sudah dibagikan sebagai dividen interim pada 17 Desember 2013. Secara total, dividen interim yang sudah dibagikan sebesar Rp 1,10 triliun. Dengan begitu, sisa dividen yang akan dibagikan Rp 75 per saham atau sebesar total Rp 1,84 triliun.

Jahja mengatakan, porsi dividen 20,7 persen dari laba tahun buku 2013 itu memang secara persentase berkurang bila dibandingkan dengan 24 persen pada 2012. Hal tersebut perlu dilakukan karena perseroan ingin memperkuat permodalan. "Kita butuh peningkatan modal untuk persiapan Basel III (kesepakatan bank-bank sentral internasional diimplementasikan mulai 2019). Basel III kan butuh modal yang lebih tinggi," ujarnya kemarin.

RUPST juga menyepakati Rp 142,53 miliar untuk disisihkan sebagai dana cadangan BBCA. Adapun sisa dari laba bersih 2013 yang tidak ditentukan penggunaannya, yaitu minimal Rp 10,93 triliun, ditetapkan sebagai laba ditahan.

Sementara itu, untuk diversifikasi sumber pendanaan, PT OCBC NISP Tbk (NISP) berencana merilis surat utang minimal Rp 3 triliun tahun ini. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, pihaknya telah mengajukan izin penerbitan obligasi kepada otoritas. Meski begitu, pihaknya masih memantau kondisi pasar. "Jumlahnya bisa sampai Rp 3 triliun dan dibagi beberapa tahap. Ini untuk diversifikasi sumber pendanaan," ujarnya kemarin (8/4).

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menetapkan Rp 2,95 triliun sebagai dividen dari kinerja perseroan sepanjang 2013. Robert Budi Hartono

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News