Porsi RAPBN 2012 Dinilai Menyesatkan
Selasa, 16 Agustus 2011 – 20:36 WIB
JAKARTA - Tahun 2012 mendatang, pemerintah menargetkan pendapatan negara dan hibah sebesar Rp 1.292,9 triliun. Jumlah ini naik sebesar Rp 123,0 triliun atau 10,5 persen dari target pendapatan negara dan hibah pada APBN-P tahun 2011 yang sebesar Rp 1.169,9 triliun.
Sementara itu, belanja negara (2012) direncanakan mencapai Rp 1.418,5 triliun, naik sebesar Rp 97,7 triliun atau 7,4 persen dari pagu belanja negara pada APBN-P 2011 yang sebesar Rp 1.320,8 triliun. Sementara defisit ditarget 1,5 persen dari Product Domestic Bruto (PDB). Pagu anggaran ini diklaim berkontribusi penuh terhadap pengurangan angka kemiskinan dan terbukanya lapangan kerja.
Namun begitu, pengamat ekonomi Revrisond Baswir menilai porsi RAPBN 2012 dan nota keuangan yang disampaikan Presiden SBY, Selasa (16/8) ini, justru menyesatkan. Karena menurutnya, nyaris tidak ada hal baru dibandingkan porsi APBN tahun sebelumnya. Pasalnya, meskipun volume APBN 2012 meningkat, namun porsinya terhadap PDB setiap tahun terus menurun.
"APBN terhadap PDB ini kan menunjukkan berapa kontribusi anggaran negara langsung ke rakyat. Tiap tahun terus menurun. 2012 hanya sekitar 16 persen saja. Itu pun untuk belanja modal hanya sekitar 6-7 persen saja," kata Revrisond.
JAKARTA - Tahun 2012 mendatang, pemerintah menargetkan pendapatan negara dan hibah sebesar Rp 1.292,9 triliun. Jumlah ini naik sebesar Rp 123,0 triliun
BERITA TERKAIT
- TETO Rayakan Ultah Pertama dengan Bagikan Ratusan Ribu Produk Gratis di Jakarta
- Forum Bisnis Indonesia-Brasil Hasilkan Kerja Sama Bernilai USD 2,65 Miliar
- Pakar Ekonomi: Bea Masuk Beri Kesempatan Produsen Susu Lokal untuk Tumbuh
- Keren, 7 Brand Produk F&B Mahasiswa Universitas Ciputra Tampil di SIAL InterFood 2024
- Petani Sambut Penyederhanaan Distribusi Pupuk Subsidi Pemerintah
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik, Berikut Daftarnya