Porsi Saling Bertanya Lebih Besar

Debat Kedua Diprediksi Bakal Lebih 'Hot'

Porsi Saling Bertanya Lebih Besar
Porsi Saling Bertanya Lebih Besar

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan mengubah format debat calon presiden edisi kedua. Dalam debat yang mengusung tema pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial ini, KPU memutuskan untuk memberi porsi lebih banyak pada kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk saling bertanya.

Perubahan ini merespon kritik karena pada debat sebelumnya, moderator lebih banyak memberi pertanyaan dibanding kedua calon presiden.

"Porsi pertanyaan antarkandidat akan lebih banyak. Dengan begitu diharapkan nantinya debat akan lebih menarik," ujar Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Jakarta kemarin (14/6).

Meski memberi porsi lebih banyak pada kandidat untuk bertanya pada kandidat lainnya, Ferry menyebut moderator nantinya bakal mempersilahkan kandidat calon presiden yang mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

"Waktunya proporsional dan adil. Sembilan puluh menit bersih dan dibagi dalam lima segmen," tuturnya.

Dalam segmen pertama sampai tiga, moderator akan memberi pertanyaan pada kedua pasang kandidat. Pertanyaan disusun oleh tim panelis yang ditunjuk KPU. Pada sesi keempat, kedua pasang calon presiden yang akan bertanya pada calon presiden lainnya dan langsung akan diberikan jawaban di segmen ini.

Sementara, pada sesi kelima, kedua kandidat akan saling memberi pertanyaan dan kandidat lain memberikan jawaban. Lantas, kandidat yang memberi pertanyaan akan memberi tanggapan atas jawaban yang diberikan kandidat lawannya.

Format ini dinilai lebih baik dibandingkan debat pertama, karena saat itu antara jawaban dan tanggapan diberikan dalam segmen yang berbeda. Dengan demikian, dalam debat kedua diharapkan ada kesempatan bagi kedua pasang kandidat untuk mengeksplorasi tanggapan atas jawaban pertanyaan.

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan mengubah format debat calon presiden edisi kedua. Dalam debat yang mengusung tema pembangunan ekonomi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News