Porto Pesimistis Lolos Knock Out
jpnn.com - PORTO - FC Porto membuang peluang emas untuk menjaga asa lolos ke fase knock out. Itu terjadi setelah Porto ditahan imbang Austria Wina dengan skor 1-1 (0-1) di Stadion Dragao, Porto, Rabu (27/110 dini hari.
Tim tamu unggul lebih dulu lewat Roman Kienast di menit kesebelas. Porto baru mencetak gol lewat Jackson Martine di menit ke-48. Hasil imbang tersebut membuat Porto kini menempati urutan ketiga dengan koleksi lima angka.
Porto memang hanya berselisih satu poin dengan Zenit St Petersburg yang nangkring di urutan kedua klasemen sementara. Masalahnya, Porto mesti menjalani laga kontra Atletico Madrid di pertandingan terakhir nanti. Hal itulah yang membuat Porto pesimistis melaju ke knock out.
“Sangat sulit bagi kami untuk menjalani pertandingan terakhir dengan situasi seperti ini. Kami kebobolan ketika pertandingan baru berlangsung sepuluh menit. Gol tersebut benar-benar merusak permainan kami,” terang pelatih porto, Paulo Fonseca di loaman Sky Sport.
Pelatih berusia 40 tahun tersebut menambahkan, anak asuhnya seolah membiarkan lawan mengembangkan permainan di babak pertama. Meski akhirnya mengendalikan pertandingan di babak kedua, Porto tetap gagal memetik kemenangan.
“Faktanya kami tidak bisa mencetak gol tambahan yang sangat dibutuhkan untuk memenangkan pertandingan. Kami memiliki peluang yang sebenarnya ada di tangan kami sendiri. Namun, kini kami harus menang di Madrid dan menunggu hasil pertandingan Zenit,” tegas Fonseca. (jos/jpnn)
PORTO - FC Porto membuang peluang emas untuk menjaga asa lolos ke fase knock out. Itu terjadi setelah Porto ditahan imbang Austria Wina dengan skor
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Live Streaming PSS Sleman Vs Persebaya: Misterius
- Van Dijk: Patrick Kluivert Pelatih Tenang, Harapan Baru Sepak Bola Indonesia
- Resmi, Herry IP Jadi Pelatih Ganda Putra Malaysia
- Live Streaming PSBS Biak Vs Persib: Jangan Salah Waktu
- Sejumlah Pilar Persib Absen, Bojan Hodak Beri Tantangan kepada Pemain Cadangan
- Ekspektasi Tinggi Bojan Hodak Terhadap Gervane Kastaneer, Ini Alasannya