Portugal Menunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca
jpnn.com, LISBON - Portugal untuk sementara menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca pada Senin (15/3).
Keputusan pemerintah Portugal mengikuti jejak beberapa negara Eropa lain di tengah kekhawatiran atas kemungkinan efek samping yang serius.
Sebelumnya, Spanyol, Prancis, Jerman, dan Italia telah bergabung dengan Denmark, Norwegia, dan beberapa negara lain untuk menangguhkan penggunaan vaksin itu setelah ada laporan pengentalan darah pada beberapa pasien yang telah menerima vaksin itu.
Grasa Freitas, kepala otoritas kesehatan DGS (Direktorat Jenderal Kesehatan) Portugal , mengatakan pada konferensi pers bahwa meskipun efek samping itu "sangat parah", efek samping itu "sangat jarang"
Freitas menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada kasus serupa itu dilaporkan di Portugal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada bukti bahwa insiden-insiden itu (pengentalan darah pada pasien setelah divaksin) disebabkan oleh vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca, sebuah perusahaan Inggris-Swedia, dengan Universitas Oxford.
Regulator obat-obatan Uni Eropa (EMA) mengatakan akan bertemu pada Kamis (18/3) untuk menganalisis situasi dan menegaskan kembali pandangannya bahwa manfaat obat itu lebih besar daripada risikonya.
Portugal, di mana terjadi 814.513 kasus positif COVID-19 dan 16.694 kematian, sejauh ini telah memberikan sekitar 1,1 juta dosis vaksin COVID-19, dengan sebagian besar suntikan yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech.
Portugal menunda penggunaan vaksin AstraZeneca, mengikuti jejak beberapa negara Eropa lain.
- Hasil UEFA Nations League: Portugal & Spanyol Melaju ke Perempat Final
- AstraZeneca Indonesia Raih Sertifikasi Best Places to Work untuk Ketiga Kalinya
- Prestasi Pelatih Asal Portugal yang Direkrut Madura United
- Polusi Udara Ganggu Kesehatan Paru-Paru, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- AstraZeneca Komitmen Wujudkan Ambisi Nol Karbon Perusahaan
- Minimalisasi Dampak Lingkungan, AstraZeneca Luncurkan E-Labeling