Pos Baru Israel Makin Belenggu Palestina
Selasa, 23 Desember 2008 – 01:58 WIB

Pos Baru Israel Makin Belenggu Palestina
JERUSALEM – Berdalih membantu aktivitas perekonomian warga Palestina, Israel membangun sejumlah pos di perbatasan Tepi Barat. Tapi, bukannya memfasilitasi, pos-pos baru itu justru membuat masyarakat Palestina semakin terisolasi secara ekonomi. Akibatnya, kemakmuran yang diimpikan bakal semakin menjauhi kawasan itu.
David Craig, direktur Bank Dunia di kawasan Tepi Barat dan Jalur Gaza, mengatakan bahwa perekonomian Palestina bergantung sepenuhnya pada sektor swasta. Sebab, dari situ lah Palestina bisa meningkatkan ekspor dagang mereka. ”Batasan-batasan baru yang diterapkan Israel seiring hadirnya pos-pos baru di perbatasan, memupuskan harapan Palestina,” ujar Craig seperti dikutip Reuters, Senin (22/12).
Baca Juga:
Pos-pos baru yang dibangun Israel di dekat permukiman Tepi Barat memaksa Palestina melaporkan seluruh aktivitas keluar masuk barang pada Negeri Yahudi tersebut. Apalagi, perbatasan yang dulu dipasangi penghalang itu kini sudah diperkokoh dengan tembok dan pagar kawat berduri. Dengan demikian, lalu lintas armada pengangkut barang di perbatasan tersebut lebih terhambat.
”Metode baru restriksi Israel ini akan membawa dampak yang sangat buruk bagi bisnis Palestina,” lanjut Craig. Dalih Israel bahwa pos-pos baru dan tembok pembatas itu dibangun untuk menghalau pelaku bom bunuh diri, tidak bisa diterima Bank Dunia. Jika masyarakat Palestina menganggapnya sebagai hukuman kolektif, Craig menyebut restriksi Israel itu sebagai bentuk pencederaan terhadap perekonomian Palestina. (hep/ami)
JERUSALEM – Berdalih membantu aktivitas perekonomian warga Palestina, Israel membangun sejumlah pos di perbatasan Tepi Barat. Tapi, bukannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi
- Bertemu Presiden Prabowo, Wakil Perdana Menteri Rusia Minta Dipermudah Hal Ini
- Indonesia dan Yordania Menyepakati 4 Perjanjian, Pendidikan Hingga Pertanian