Pos Pengplos Elpiji Digerebek Petugas

Pos Pengplos Elpiji Digerebek Petugas
Pos Pengplos Elpiji Digerebek Petugas
""Bahkan ada satu pembeli yang terpaksa mengembalikan tabung gas ke toko yang menjualnya, yakni toko milik Yudi (Wahyudi),"" kata Kapolsekta Kedungkadang AKP Anang Trihananto. Atas temuan itu, polisi melakukan langkah cepat dengan mendatangi toko yang menjual elpiji dan blue gas tersebut.

Dari Wahyudi, pemilik toko, Polsekta Kedungkandang menemukan banyak kejanggalan. Di antaranya, segel pada elpiji yang dijual tidak sesuai dengan standar yang dikeluarkan Pertamina. Contohnya, untuk segel elpiji kemasan 3 kg (bersubsidi). Warna plastik segel berwarna ungu. ""Padahal, umumnya berwarna orange,"" kata Kapolsek.

Begitu juga dengan plastik segel pada tabung elpiji kemasan 12 kg (non subsidi). Segel di tabung itu warnanya merah bertuliskan UD Mitra Gas. Selain kecurigaan pada segel, kecurigaan lainnya ada pada kualitas yang kurang bagus. Ukuran beratnya lebih ringan ketimbang elpiji yang dijual di toko lain. ""Saat ini kami merasakan beratnya ada yang dikurangi,"" kata Anang.

Dari harga, elpiji dan blue gas yang dijual di toko Wahyudi juga lebih murah. Misalnya, untuk elpiji ukuran 12 kg, dijual seharga Rp 80 ribu. Padahal di pasaran dijual Rp 88 ribu. Sedang blue gas dijual Rp 50 ribu, sedang di pasaran Rp 55 ribu.

MALANG- Pengisian elpiji ilegal dari tabung 3 kg ke tabung 12 kg terbongkar di Kota Malang. Kemarin, sebuah gudang sekaligus tempat pengoplosan elpiji

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News