Posisi 3 Besar, Demokrat: Kenaikan Signifikan
jpnn.com, JAKARTA - Deputi Riset dan Survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat Mohammad Jibriel Avessina menyebutkan isu ekonomi menjadi kunci kenaikan elektabilitas Partai.
Hal itu mengacu pada elektabilitas Partai Demokrat dalam survei Litbang Kompas yang menempati peringkat ketiga dengan raihan 11,6 persen.
Demokrat sendiri menjadikan merupakan satu-satunya Partai diluar pemerintahan yang berada dalam arus tiga besar.
"Ini kenaikan yang cukup signifikan terjadi dua survei berturut-turut pada Januari, kami naik pesat berada pada 10,7 Persen, survei bulan Juni kami berada pada 11,6 Persen keduanya konsisten pada tiga besar" kata Jibriel dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/6)
Dia menyebutkan kenaikan elektabilitas ini merupakan hasil dari perjuangan partai yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang langsung mendengar aspirasi dalam mengawal Isu ekonomi dan membantu rakyat.
Jibriel mengatakan ada 3 fokus utama yang dilakukan partainya yakni pengawalan kritis atas pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 harus mengedepankan ekonomi kerakyatan.
"Kedua, Demokrat terdepan dalam pengawalan penanggulangan Kelangkaan minyak goreng, baik dari segi pengawalan isu maupun aksi-aksi konkrit dalam mengurangi beban rakyat," jelasnya.
Terakhir, Jibriel menyebutkan partainya tegas dalam mengkritisi kenaikan bahan-bahan pokok yang membebani rakyat.
Deputi Riset dan Survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat Mohammad Jibriel Avessina menyebut fokus kritik jadi kunci sukses
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Survei Elektabilitas Nasir-Wardan Unggul di Kampar, Wahid-Haryanto Moncer di Pekanbaru
- Elektabilitas Tertinggi, Anwar-Reny Disukai Rakyat karena Bukti Kerja Nyata
- Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe Elektabilitasnya Moncer di Kalangan Anak Muda
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Pilkada Lombok Timur: Elektabilitas Haerul Warisin-M Edwin Sudah Tak Terkejar