Posisi Anas Diuntungkan Peraturan
KPU dan UU Pemilu Tak Akui Majelis Tinggi
Minggu, 10 Februari 2013 – 20:49 WIB

Posisi Anas Diuntungkan Peraturan
JAKARTA - Sejumlah kebijakan yang ditetapkan Majelis Tinggi Partai Demokrat, diprediksi akan sulit dilaksanakan. Meski perintah langsung dikeluarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Dewan Pembina partai, namun diyakini instruksi itu tak akan jalan.
Penilaian itu disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, Minggu (10/2). Menurutnya, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi prediksinya soal PD itu. "Pertama, karena SBY sebagai Presiden akan kesulitan mengatur waktu antara kegiatan mengorganisir partai dengan kegiatan kepresidenan," katanya.
Baca Juga:
Faktor lain juga disebabkan adanya sejumlah peraturan yang membatasi ruang gerak SBY di internal partai. Ray mencontohkan terkait penetapan calon kepala daerah dan calon legislatif DPR pada Pemilu 2014 mendatang. "Dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PD, Pasal 16 ayat (5) dinyatakan bahwa yang menetapkan calon kepala daerah adalah Ketua Umum," katanya.
Hal yang sama juga berlaku dalam penetapan dan pengesahan kepengurusan partai di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Pasal 16 ayat (5) c, AD/ART PD menegaskan hal itu tetap dilaksanakan oleh Ketua Umum PD.
JAKARTA - Sejumlah kebijakan yang ditetapkan Majelis Tinggi Partai Demokrat, diprediksi akan sulit dilaksanakan. Meski perintah langsung dikeluarkan
BERITA TERKAIT
- Inilah Daftar Kebijakan Prorakyat Presiden Prabowo, Sikap F-PKS Jelas
- Begini Instruksi Megawati untuk Kepala Daerah PDIP yang Ikut Retret
- Kepala Daerah dari PDIP Tak Ikut Retret Dianggap Petugas Partai
- Megawati Keluarkan Instruksi Lagi, Khusus untuk Kepala Daerah yang Belum Ikut Retret
- Serap Aspirasi Warga, Alia Laksono Hadiri Musrenbang Kecamatan Duren Sawit
- PDIP Tegaskan Instruksi Megawati Terkait Retret Kepala Daerah