Posisi Rhoma Irama Sebagai Capres PKB Belum Aman
jpnn.com - JAKARTA - Pengasuh pondok pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Salahuddin Wahid (Gus Solah) mengatakan posisi politik Rhoma Irama sebagai calon presiden Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum final. Masalahnya menurut Gus Solah, karena mekanisme pengambilan keputusan Capres belum melalui Musyawarah Nasional (Munas) belum dilakukan.
“Sebagai calon presiden dari PKB, posisi Rhoma Irama belum final karena PKB belum menggelar Munas. Saya memahami digunakannya Rhoma Irama hanya sebagai akal-akalanya saja untuk mendongkrak suara partai,” kata Gus Solah, Jumat (20/12).
Menurut Gus Solah, pembahasan tentang Capres PKB dalam Pemilu 2014 mendatang belum pernah dibicarakan di internal PKB.
"Tapi, kalau dia deklarasi, biarkan saja enggak ada urusan dengan kami. Paling hanya mau angkat popularitas partai. Apalagi saat ini warga NU belum sama sekali membahas siapa kandidat Capres yang layak untuk bertarung di Pilpres 2014," tegasnya.
Sebelumnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengisyaratkan tidak mendukung Rhoma Irama jadi Capres PKB. “PBNU tidak dalam kapasitas mendukung program Muhamimin untuk mengusung Rhoma sebagai Capres. Kita tidak mau ikut soal program PKB," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Sieradj.
Menurut Said, wacana Muhaimin untuk mengusung Rhoma belum final. "Itu kan belum final. Saya kira semua partai baru nanti akan diputuskan setelah Pileg. Selain itu PKB tidak pernah meminta masukan kepada PBNU terkait wacana Capres. Tidak pernah minta masukan, dan belum ada konsultasi," tegas Said. (fas/jpnn)
JAKARTA - Pengasuh pondok pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Salahuddin Wahid (Gus Solah) mengatakan posisi politik Rhoma Irama sebagai calon
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- LRT Jabodebek Perpanjang Jam Operasional saat Malam Tahun Baru, Berikut Jadwalnya
- Malam Tahun Baru, KAI Perpanjang Waktu Layanan LRT Jabodebek
- Memaknai Putusan PTUN Terhadap Gugatan Anwar Usman
- Uskup Agung Jakarta Bela Sekjen PDIP? Begini Warganet Menyikapinya
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi
- Libur Natal, ASDP Catat 206 Ribu Penumpang Tinggalkan Jawa Menuju Bali