Posisi Tawar Lemah, Nasib Ahok di Tangan Partai
Mengapa? Sebab, petahana sudah tidak punya posisi tawar yang kuat mempertahankan calon pasangannya tersebut. Bahkan partai punya power sharing menyodorkan kader mereka menjadi cawagub.
"Rendahnnya posisi tawar tersebut pasti berdampak pada semua bidang kepentingan politik, termasuk visi politik petahana terhadap kepentingan partai pengusung," ujarnya.
Singkatnya, ketika Ahok tidak menyerahkan syarat dukungan hingga Minggu tanggal 7 Agustus 2016 pukul 16.00, posisi tawar petahana "terjun bebas" dalam proses komunikasi politik dengan kemungkinan tiga partai pengusung.
Selain itu, posisi masing-masing tiga partai untuk mengusung petahana, relatif sama menjadikan dirinya cagub. Artinya, kata dia, jika salah satu partai menarik dukungan, petahana dapat membuat dirinya tidak jadi cagub karena jumlah kursi di DPRD-DKI Jakarta belum memadai.
"Karena itu, petahana memerlukan "energi" politik yang luar biasa menjalin komunikasi politik untuk mempertemukan berbagai kepentingan politik dari ketiga partai tersebut," paparnya.
Terus terang, kata Emrus, ini bukan pekerjaan gampang bagi petahana. Jika ingin pasti dicalonkan oleh partai, petahana membutuhkan tenaga, waktu pikiran dan termasuk "logistik" politik untuk melakukan pendekatan dengan kemungkinan tiga partai pengusung.
Selain itu, petahana perlu melakukan kalkulasi politik terhadap elit dari tiga partai pengusung ini. Sebab, awalnya elit ketiga partai ini berasal dari tiga partai yang sama, yang sudah banyak makan "asam garam" politik di Indonesia. Mereka sudah sangat matang menciptakan, mengelola dan memanfaatkan peluang, situasi, kondisi dan sebagainya untuk mewujudkan kepentingan politik dari masing-masing partai. (boy/jpnn)
JAKARTA - Posisi tawar politik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok semakin melemah. Keputusan sang petahana maju pilkada lewat jalur partai politik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- RABN Pastikan Dukungan untuk RIDO dalam Pilkada DKI 2024
- Ratusan Warga Desa Serdang Gelar Istigasah & Doa Bersama untuk Kemenangan Egi-Syaiful
- RIDO dan Tantangan Jakarta, Menjawab Kritik atas Program Inovatif
- Survei Indikator: Pram-Doel Teratas Teratas, Mendapat Dukungan 42,9 Persen
- Bingkisan Doa dari Ratusan Anak Yatim untuk Ridwan Kamil-Suswono di Hari Terakhir Kampanye
- Tim Relawan Dozer Sebut Sulsel Butuh Pemimpin Berpengalaman