Posisi Wagub Masih Kosong, DPRD DKI Sudah Lupa Daratan
jpnn.com, JAKARTA - Kekosongan kursi wakil gubernur DKI Jakarta yang telah berjalan satu tahun dianggap mulai mengganggu langkah percepatan pembangunan Jakarta.
Menurut pakar hukum tata negara Refly Harun, penempatan posisi wagub DKI Jakarta sebenarnya bukan hal yang sangat sulit diselesaikan.
Dia menganggap yang paling kasat mata dari persoalan ini adalah tidak adanya ketegasan politik dari Prabowo Subianto sebagai ketua umum Partai Gerindra.
BACA JUGA : Geregetan Kursi Wagub DKI Masih Kosong, Lieus: Jangan Malu - Maluin
Refly mengatakan, urusan tersebut seharusnya tak perlu berlarut-larut menjadi wacana publik yang tidak produktif.
“Ini kan sesungguhnya bisa diselesaikan di tingkat pusat, di tingkat Prabowonya,” kata dia.
Menurut Refly, bagaimana pun tanda tangan ketua umum partai politik—dalam hal ini Gerindra sebagai salah satu parpol pengusung calon pemenang Pilkada DKI dua tahun lalu, menjadi faktor paling penting.
Refly juga menyesalkan tidak hadirnya kemauan politik (political will) dalam persoalan tersebut.
Akan timbul ketidakpercayaan dari masyarakat Jakarta kepada parpol yang dianggap sengaja lalai menjalankan tugas memilih wagub DKI Jakarta.
- FPKB Tolak Penetepan Dekot Jakarta, Ini Alasannya
- DPRD DKI Jakarta Diminta Mengawal Proses Legislasi Perda Pesantren
- NasDem DKI Menolak Tegas Wacana Retribusi Kantin Sekolah
- Ongen Sangaji Desak Walkot Jaktim & Camat Cakung Turun Tangan Tertibkan Kandang Sapi
- DPRD dan Pemprov Sepakat Semua SD hingga SMA di Jakarta Gratis Mulai 2025
- Francine Minta Semua Pihak Kedepankan Dialog soal Tuntutan Kenaikan Upah Buruh