Posisi Wakil Menkes Menuai Kritikan
Ali Gufron Belum Menduduki Eselon IA
Minggu, 16 Oktober 2011 – 07:34 WIB
Sebaliknya, jika setelah didata ternyata angka penduduk yang menerima imunisasi difteri tinggi, penyebab bisa berubah menjadi kerusakan vaksin yang digunakan untuk imunisasi. "Jika vaksin sudah rusak, maka tidak efektif peran imunisasinya," jelas Ari. Untuk mengurai KLB difteri di Provinsi Jawa Timur, Ari mengatakan perlu ada kajian dan analisis yang mendalam.
Ari menjelaskan, sejatinya jika Kemenkes bisa bergerak efektif harusnya bisa menekan penyakit golongan tropic infeksi seperti malarian dan penyakit sejenis lainnya. Ari juga mengatakan, angka penderita HIV AIDS di negeri ini bukan menurun, tetapi malah meningkat. "Angka balita atau bayi kurang gizi juga masih tinggi," tandasnya. Masih belum cukup, Ari juga mengatakan nagka kematian bayi dan ibu bersalin juga belum menunjukkan angka penurunan.
Kelemahan selanjutnya yang masih terjadi di Kemenkes adalah, penyebaran tenaga medis yang belum merata. Dokter yang pernah berdinas di Puskesmas pedasaan di luar pulau Jawa itu mengatakan, program dokter internship yang digagas pemerintah belum berjalan dengna baik.
Sebaliknya, beberapa rumah sakit yang dijadikan tempat praktek dokter internship, menganggap peran dokter internship sebagai beban keuangan. "Orientasi pembangunan kesehatan yang dijalankan Kemenkes masih lebih pada pengobatan, tidak pada pencegahan," pungkasnya. (wan)
JAKARTA - Di detik-detik akhir reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II, Presiden SBY membetuk pos baru. Yaitu pos wakil menteri kesehatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng
- 8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi & Minerba, Dany Amrul Dorong Peran Kampus