Positif COVID-19 di Sulbar Bertambah
jpnn.com, MAMUJU - Warga yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 di Provinsi Sulawesi Barat, pada Jumat (1/5) kembali bertambah satu sehingga total positif virus corona jenis baru di daerah itu menjadi 43 kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sulbar Safaruddin Sanusi, di Mamuju, Jumat mengatakan penambahan satu kasus positif COVID-19 itu berasal dari seorang santri sebuah pondok pesantren di Mageten, Jawa Timur.
Santri berinisial SA, berusia 10 tahun, warga Kecamatan Sampaga Kabupaten Mamuju, itu dinyatakan positif berdasarkan hasil uji swab dari BBLK Makassar, Sulawesi Selatan.
"Penambahan positif COVID-19 ini atau disebut Kasus 43, berasal dari seorang laki-laki berusia 10 tahun, berinisial SA, asal Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju," kata Safaruddin.
Pasien 43 ini, katanya, tiba di Kota Mamuju pada 18 April dari pesantren di Magetan, Jawa Timur, kemudian pada 23 April 2020 dilakukan pemeriksaan swab dan Jumat ini diterima hasilnya dan dinyatakan positif COVID-19.
Saat ini SA dalam perjalanan dari Kecamatan Sampaga dan akan dirawat di Rumah Sakit Regional Mamuju.
Ia merinci, dari 43 positif COVID-19 itu, satu kasus berasal dari Kabupaten Majene dan telah dinyatakan sembuh, empat kasus dari Kabupaten Mamuju, satu orang dinyatakan telah sembuh.
Sementara satu masih menjalani isolasi mandiri di Makassar, satu pasien dirawat di ruang karantina RSUD Regional Sulbar dan satunya akan dirawat di Rumah Sakit Regional Mamuju.
Warga yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 di Provinsi Sulawesi Barat, pada Jumat (1/5) kembali bertambah.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya