Positif Setelah Vaksin

Oleh: Dahlan Iskan

Positif Setelah Vaksin
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Mungkin mereka itu terlalu percaya diri. Itu wajar. Ekspektasi orang sama: begitu menjalani vaksinasi kedua, harusnya bisa langsung berteriak MERDEKA!

Tidak begitu.

Begitu suntikan kedua melewati hari ke 14 sebaiknya memang tes: apakah "saya'' tergolong 65 persen atau masuk yang 35 persen.

Teman-teman saya banyak yang tidak sabar. Baru satu minggu sudah tes. "Sudah muncul sih, tapi baru 7," katanyi. "Teman saya bahkan hanya 2," tambahnyi. "Tapi teman saya lainnya ada yang 37, ada juga yang 136," katanyi. "Ada satu yang masih nonreaktif," katanyi pula.

Begitulah. Vaksinnya sama: Sinovac. Tapi badan orang berbeda-beda. Termasuk cara badan merespons vaksin tersebut.

Munculnya perasaan 'sudah vaksinasi, sudah aman' tidak bisa dibendung.

Sama dengan orang yang sudah berhasil menjalani transplant ginjal atau liver. Mereka cepat-cepat ingin 'show-diri'. 'ini lho saya bukan orang sakit lagi'. Atau 'ini lho, saya sudah vaksinasi'.

Bisa jadi Indri terlalu awal bertemu temannyi yang terkena Covid itu. Ia baru 10 hari melewati suntikan kedua. Maka dia masih bisa tertulari.

Tidak usah panik kalau mendengar orang yang sudah vaksinasi masih terkena Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News