Potensi Besar, Pembangkit Listrik Tenaga Surya tak Maksimal

jpnn.com - SURABAYA – Potensi pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia dianggap tidak termanfaatkan. Padahal, potensi pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia mencapai 4,8 kWh per meter persegi.
Salah satu penyebabnya adalah nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangkitkan listrik dengan tenaga surya cukup besar hingga sekitar Rp 20 miliar per megawatt (mw).
Untuk memangkas biaya produksi listrik tenaga surya, produsen rooftop solar panel asal Jepang CBC Co Ltd menawarkan skema baru yang lebih menguntungkan.
Mereka menyediakan panel surya dan pemasangan secara cuma-cuma kepada industri yang memerlukan pasokan listrik minimal 150 kilowatt.
Menurut Direktur Pemasaran dan Produksi PT Utomodeck Metal Works Anthony Utomo, pemasangan atap dan panel surya disertai kontrak jangka panjang 15–20 tahun.
Nanti industri itu hanya perlu membayar biaya listrik pada Utomodeck. ’’Tarifnya 3–5 persen lebih murah daripada tarif listrik industri PLN,’’ kata Utomo, Senin (2/5) kemarin.
Utomodeck tidak hanya menggandeng CBC dalam asistensi dan pemasaran produk, tetapi juga soal pembiayaan. CBC diharapkan bisa membantu Utomodeck terkait dengan jaringan institusi perbankan. (rin/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 19 April 2025: Tetap Stabil di Rp 1,965 Juta Per Gram
- BPKH Catat Kinerja Positif 2024, Indra Gunawan: Lampaui Target Dana Kelolaan
- Update Harga Emas Antam Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, Stabil
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- Pelindo Batasi Kontainer yang Masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok