Potensi Bisnis Manufaktur di Indonesia, Khususnya Sektor Industri Cat
jpnn.com, JAKARTA - Perekonomian negara harus mengalami pertumbuhan dan industri pun juga harus mengalami pertumbuhan, terutama industri manufaktur dalam menghadapi pasar dunia di era globalisasi ini.
Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri manufaktur dan menjadikannya sektor utama penggerak ekonomi nasional.
Hal ini ditopang beberapa faktor, seperti bonus demografi, pasar domestik yang luas, kekayaan bahan baku, lokasi strategis, dan dukungan pemerintah.
Bonus demografi yang dihadapi Indonesia dengan populasi usia produktif yang melimpah, menyediakan sumber tenaga kerja yang besar bagi industri manufaktur.
Pasar domestik yang besar dengan lebih dari 270 juta jiwa, membuka peluang luas bagi industri manufaktur untuk memasarkan produknya di dalam negeri.
Kekayaan alam Indonesia, termasuk bahan baku yang dibutuhkan oleh industri manufaktur, seperti tekstil, makanan, dan bahan kimia, menjadi faktor penting lainnya.
Lokasi strategis Indonesia di antara Asia Tenggara dan Australia memudahkan akses ke pasar global.
Dukungan pemerintah melalui berbagai kebijakan, seperti insentif pajak, subsidi, dan kemudahan perizinan, menunjukkan komitmen kuat untuk memajukan industri manufaktur.
PT Mataram Paint adalah salah satu contoh perusahaan manufaktur yang menunjukkan peningkatan kinerja signifikan dalam sektor industri cat
- Dukung Hilirisasi, Bea Cukai Ternate Fasilitasi Ekspor Perdana Feronikel dari Pulau Obi
- Pertama di 2025, Bea Cukai Jatim II Terbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk PT BOFI
- MAXY Academy Ajak Talenta Muda Indonesia Bertransformasi
- Dukungan Diaspora Loan BNI Bikin Restoran Indonesia Dapur Van Java di Perth Siap Ekspansi
- Rayakan 15 Tahun Perjalanan Penuh Inovasi, BUKA Umumkan Penajaman Fokus Bisnis
- MIND ID Nilai Pengamat Pertambangan Berperan dalam Optimalisasi Hilirisasi