Potensi Industri Mamin Terbuka
jpnn.com - SURABAYA - Pertumbuhan konsumsi dalam negeri terus meningkat. Tiap tahun diperkirakan pertumbuhan konsumsi bisa mencapai 10 persen.
Direktur Krista Exhibition Daud D Salim mengatakan berdasar pertumbuhan konsumsi tersebut menunjukkan peluang usaha di sektor makanan minuman (mamin) masih terbuka lebar.
Apalagi, dengan jumlah penduduk yang besar menjadikan indonesia potensial untuk pasar penjualan produk mamin.
"Saat ini mamin impor juga membanjir. Makanya, potensi ini harus disikapi dengan membangun bisnis di bidang mamin," urainya di sela pameran East Food Indonesia dan East Pack Surabaya 2014 kemarin (20/6).
Dicontohkan, pengolahan tanaman pangan maupun produk hortikultura menjadi makanan bernilai tambah. Apalagi, bahan baku yang dibutuhkan juga tersedia di dalam negeri. Menurut ia, hanya sebagian yang didatangkan dari impor. "Selain itu bisnis kuliner seperti cafe dan restoran juga memiliki peluang yang bagus," katanya.
Dijelaskan, tidak perlu modal yang besar untuk membangun usaha di bidang mamin. Selain itu di dalam negeri juga sudah banyak produsen mesin untuk mengolah bahan baku.
"Seperti mesin untuk membuat mie yang harganya sekitar Rp 20 juta. Ini sesuai bagi pemula yang ingin memulai usaha skala kecil," katanya.
Sementara dalam pameran tersebut, tidak hanya diikuti industri besar tapi juga melibatkan sebanyak 12 UKM. Selain memproduksi makanan siap konsumsi, UKM juga memproduksi bahan baku pembuatan makanan seperti tepung.
SURABAYA - Pertumbuhan konsumsi dalam negeri terus meningkat. Tiap tahun diperkirakan pertumbuhan konsumsi bisa mencapai 10 persen. Direktur Krista
- Industri Kosmetik Makin Kompetitif, Produsen Gencar Luncurkan Produk Baru
- Snapcart Ungkap Marketplace Pilihan Brand Lokal dan UMKM
- IHCBS 2024: Wujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Transformasi SDM & Bisnis
- AISI Soroti Tantangan Penetrasi Kendaraan Listrik di Indonesia
- Tingkatkan Dana Murah, BTN Gandeng UPN Veteran Yogyakarta
- PPN 12 Persen Tidak Berpihak kepada Rakyat, Tolong Dibatalkan