Potensi Kembangkan Vaksin DBD dan Zika dari Vaksin Buaya
Uji coba vaksin untuk menangani virus yang menjangkiti buaya bisa dimaksudkan untuk dikembangkan menjadi vaksin dengeu dan zika bagi manusia.
Virus Kunjin ditularkan melalui nyamuk dan menyebabkan lesi, atau kerusakan jaringan, pada kulit buaya memiliki harga tinggi.
Namun, teknologi yang digunakan untuk membuat vaksin lebih dari sekedar itu, menawarkan penerapan yang lebih luas bagi patogen yang dibawa nyamuk termasuk yang menyerang manusia.
Infeksi pada reptil baru ditemukan 12 bulan yang lalu.
Profesor Roy Hall dari Universitas Queensland di Australia mengatakan para ilmuwan masih mempelajari bagaimana transmisi terjadi dan mengapa mereka dapat menyerang kulit.
"Mungkin nyamuk menggigit daerah yang lembut di tubuh, terutama di sekitar mata buaya. Ini dari beberapa pengamatan yang dilakukan orang-orang di peternakan buaya," katanya.
"Karena kulit buaya sangat penting untuk dikembangkan menjadi aksesoris berbahan kulit yang mahal, maka lesi yang kecil pun dapat merusak kualitas kulit."
Para ilmuwan telah meminta izin ke kantor pengawas teknologi gen di Australia untuk melakukan uji coba pada peternakan buaya, diawali di Kawasan Australia Utara dan berpotensi dilakukan juga di Queensland Utara.
- Kabar Australia: Pulau Kanguru Akan Jadi Rumah Bagi Koala
- Dunia Hari Ini: Pencarian Korban Tabrakan Pesawat dan Helikopter di AS Berlanjut
- Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Mau Mendeportasi Mahasiswa yang Ikut Unjuk Rasa Pro-Palestina
- Dunia Hari Ini: Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Internasional Gimhae
- Dunia Hari Ini: Delapan Sandera Dalam Daftar Pembebasan Hamas Telah Tewas