Potensi Kembangkan Vaksin DBD dan Zika dari Vaksin Buaya

Uji coba vaksin untuk menangani virus yang menjangkiti buaya bisa dimaksudkan untuk dikembangkan menjadi vaksin dengeu dan zika bagi manusia.
Virus Kunjin ditularkan melalui nyamuk dan menyebabkan lesi, atau kerusakan jaringan, pada kulit buaya memiliki harga tinggi.
Namun, teknologi yang digunakan untuk membuat vaksin lebih dari sekedar itu, menawarkan penerapan yang lebih luas bagi patogen yang dibawa nyamuk termasuk yang menyerang manusia.
Infeksi pada reptil baru ditemukan 12 bulan yang lalu.
Profesor Roy Hall dari Universitas Queensland di Australia mengatakan para ilmuwan masih mempelajari bagaimana transmisi terjadi dan mengapa mereka dapat menyerang kulit.
"Mungkin nyamuk menggigit daerah yang lembut di tubuh, terutama di sekitar mata buaya. Ini dari beberapa pengamatan yang dilakukan orang-orang di peternakan buaya," katanya.
"Karena kulit buaya sangat penting untuk dikembangkan menjadi aksesoris berbahan kulit yang mahal, maka lesi yang kecil pun dapat merusak kualitas kulit."
Para ilmuwan telah meminta izin ke kantor pengawas teknologi gen di Australia untuk melakukan uji coba pada peternakan buaya, diawali di Kawasan Australia Utara dan berpotensi dilakukan juga di Queensland Utara.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya