Potensi Kembangkan Vaksin DBD dan Zika dari Vaksin Buaya
Vaksin gabungkan virus-virus
Profesor Hall mengatakan vaksin kunjin adalah virus hibrid yang dibawa nyamuk.
"Kami menemukan flavivirus yang sengat menarik dibawa oleh nyamuk di Australia Utara yang jauh kaitannya dengan virus kunjin dan dengeu dan sebagainya, namun yang menarik adalah mereka tidak menginfeksi manusia atau hewan, sehingga benar-benar berguna sebagai bahan dasar vaksin karena cukup aman, "katanya.
"Jadi yang kita miliki adalah virus hibrid yang tidak mereproduksi dalam sel hewan. Namun saat kita menyuntikkannya ke dalam hewan, ia akan mengembangkan kekebalan yang kuat melindungi hewan dari infeksi virus kunjin."
Studi awal pada tikus di laboratorium menunjukkan vaksin tersebut memberikan perlindungan yang baik setelah dua dosis. Namun para ilmuwan belum mendapat persetujuan untuk uji coba pada hewan yang lebih besar.
"Begitu kita memasukkan vaksin ke buaya, sistem kekebalan buaya dengan cepat membersihkan virus dari tubuh," kata Profesor Hall.
"Jadi dalam hitungan jam virus sudah hilang, dan karena tidak bisa menjiplak maka tak bisa ditularkan dan disebarkan ke hewan lain. Itu yang membuatnya sangat aman."
Percobaan selama lima tahun akan memberi para ilmuwan menguji teknologinya pada hewan lebih besar, dengan maksud mengembangkan vaksin untuk hewan besar lainnya, termasuk manusia.
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara