Potensi Kolaborasi Indonesia-Australia Wujudkan Pusat Pengembangan Mobil Listrik di Dunia

Senin besok, Presiden Joko Widodo berkunjung ke Australia untuk hadiri Australia-Indonesia Annual Leaders' Meeting ke-8 dengan tuan rumah Perdana Menteri Anthony Albanese.
Ada kemungkinan salah satu topik yang dibahasnya adalah soal kolaborasi terkait transisi energi bersih, tepatnya soal ekosistem kendaraan listrik.
"Sejak COVID, ada diskusi di Indonesia tentang bagaimana memanfaatkan peluang besar kendaraan listrik ini," kata Dr Arianto Patunru, peneliti dari Australia National University.
PM Albanese sendiri sudah memberikan pernyataan soal kedatangan Presiden Jokowi ke Sydney.
"Saya dengan senang hati menyambut sahabat saya, Presiden Widodo di Australia. Ini akan menjadi pertemuan keempat kami," katanya.
"Sebagai salah satu tetangga terdekat kita, Australia sedang membangun kerja sama yang luas dengan Indonesia di bidang iklim, pembangunan ekonomi, pendidikan, dan masalah keamanan regional."
Indonesia memiliki cadangan nikel yang sangat besar, dan merupakan produsen bijih nikel terbesar di dunia, tetapi telah melarang ekspor bahan itu.
Nikel dengan tingkat kemurnian yang tinggi adalah komponen utama sel baterai 'lithium-ion' yang digunakan di banyak kendaraan listrik.
Kemungkinan kolaborasi Australia dan Indonesia terkait transisi energi bersih tampaknya akan menjadi salah satu agenda saat Presiden Indonesia Joko Widodo tiba di Sydney, Senin besok
- 30 Daftar Pemain Timnas Indonesia Resmi Dirilis, Erick Thohir Mania Optimistis Menang Lawan Australia dan Bahrain
- Diterpa Badai Cedera, Timnas Australia Panggil Banyak Debutan
- Seres LanDian E3 Sedang Uji Jalan di Indonesia, Begini Kata Sokonindo Automobile
- Gubernur Herman Deru Apresiasi Australia Perpanjang Kerja Sama Kelola IPAL di Palembang
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Penjualan Merosot Tajam, Honda Pangkas Produksi Mobil ICE