Potensi Kolaborasi Indonesia-Australia Wujudkan Pusat Pengembangan Mobil Listrik di Dunia

Potensi Kolaborasi Indonesia-Australia Wujudkan Pusat Pengembangan Mobil Listrik di Dunia
Setelah kunjungan PM Albanese ke Indonesia, pekan depan Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke Australia. (Foto: Muchlis Jr - BPMI Setpres)

Peleburan nikel di Indonesia seringkali bergantung pada energi dari batu bara, dan para pecinta lingkungan menyuarakan keprihatinan jika industri nikel di negara tersebut tidak memenuhi standar "peka terhadap lingkungan".

Pada pertengahan 2022, puluhan lembaga swadaya masyarakat (LSM) bersatu dan mengirimkan surat terbuka kepada Elon Musk, mendesak kepala Tesla untuk tidak berinvestasi di industri nikel Indonesia karena masalah lingkungan.

Insentif kendaraan listrik di Indonesia mulai berlaku

Indonesia masih berusaha membangun ekosistem kendaraan listrik dalam negeri dan bernegosiasi dengan Australia untuk mengimpor litium, tapi hingar-bingar kendaraan listrik sudah mulai terasa.

Awal Juni lalu, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming membagikan 61 sepeda motor listrik kepada lurah dan sekretaris camat di wilayahnya.

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu, mengatakan ia memilih sepeda motor listrik sebagai kendaraan dinas di wilayahnya karena pertimbangan harga dan ramah lingkungan.

"Lebih murah daripada (Yamaha) N-Max,” katanya merujuk ke jenis sepeda motor yang dibagikan di beberapa Kabupaten di Jawa Tengah sebagai kendaraan dinas, "lebih nyaman, lebih ramah lingkungan," katanya.

Penggunaan sepeda motor listrik untuk kendaraan dinas tersebut diklaim sebagai yang pertama kalinya di Indonesia.

"Ke depan semuanya harus listrik. Tapi kita mulai dari lurah dan sekretaris camat dulu," ujarnya.

Kemungkinan kolaborasi Australia dan Indonesia terkait transisi energi bersih tampaknya akan menjadi salah satu agenda saat Presiden Indonesia Joko Widodo tiba di Sydney, Senin besok

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News