Potensi Pasar Asuransi Kecelakaan Tinggi, Jasindo Kembangkan Strategi Penjualan
jpnn.com, JAKARTA - PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) membuat strategi baru terkait asuransi kecelakaan.
Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo, Diwe Novara menjelaskan asuransi kecelakaan diri ini merupakan salah satu produk yang akan dikembangkan dan dimaksimalkan penjualannya.
Hal ini lantaran asuransi tersebut diyakini memberikan kontribusi laba positif bagi perusahaan.
“Potensi pasar yang ada saat ini untuk asuransi kecelakaan diri masih sangat besar. Market share Asuransi Jasindo saat ini sekitar 5-6% oleh karena itu perusahaan akan mendorong secara maksimal penjualan asuransi kecelakaan diri guna meningkatkan perolehan preminya dan laba perusahaan,” jelas Diwe.
Adapun ssasaran produk ini adalah langsung kepada customer dan kelompok-kelompok masyarakat atau komunitas dalam aktivitas kesehariannya, atau bisa juga yang berkaitan dengan suatu event.
Untuk mendongkrak penjualan asuransi tersebut, pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi penjualan.
Pertama, dari segi media pemasaran telah dikembangkan mobile aplikasi Easy yang menjual produk tersebut sehingga nasabah dapat langsung membelinya dengan mudah.
Kedua, dari segi inovasi produknya telah dilakukan modifikasi manfaat dari jaminan dasar Kecelakaan Diri dikembangkan menjadi lebih komprehensif seperti Asuransi Personal Accident (PA) Anak Sekolah dengan perluasan Covid-19, asuransi perjalanan, dan masih banyak lagi.
PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) membuat strategi baru terkait asuransi kecelakaan.
- Kasus Klaim Asuransi Buntu, Anggia Novita Lapor Polisi
- Respons Cepat, Jasa Raharja Beri Santunan kepada Korban Kecelakaan Kru TV One
- Pengobatan Korban Tabrak Lari Truk Kontainer di Tangerang Dijamin Jasa Raharja
- FWD Insurance Luncurkan Tomorrow Protection, Banyak Keunggulannya
- Mobil Pembawa Kru TvOne Kecelakaan di Tol Pemalang-Semarang, 3 Orang Meninggal Dunia, 2 Luka-Luka
- Mobil Kru Tv Nasional Kecelakaan di Tol Batang-Pemalang, 3 Orang Tewas