Potensi Pasar Baja di Indonesia Timur Masih Besar
Selasa, 16 Oktober 2018 – 13:58 WIB
jpnn.com, SIDOARJO - Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), wilayah timur Indonesia defisit produk baja hingga 400 ribu ton. Didominasi produk baja tulangan.
Tahun depan anggaran pemerintah untuk membangun perumahan, infrastruktur jalan, jembatan, hingga kawasan industri mencapai Rp 110 triliun. ''Tentu hal tersebut menjadi potensi bagi industri pemasok material pembangunan seperti baja,'' katanya kemarin.
Potensi itu ditangkap produsen baja tulangan PT Krakatau Wajatama. Anak usaha Krakatau Steel tersebut berupaya mengembangkan market di wilayah Indonesia Timur dengan menggandeng distributor baja PT Mega Grup Indonesia.
''Demand wilayah timur cukup tinggi untuk bangun rumah atau fasilitas transportasi, tapi suplainya sangat kurang,'' jelas Direktur Komersial PT Krakatau Wajatama Teguh Sarwono di sela-sela peresmian Super Store Mega Baja Indonesia kemarin.
Pihaknya sengaja menggandeng Mega Grup agar produk baja tulangan yang telah bersertifikat SNI itu bisa dipasarkan langsung ke segmen ritel. Dengan begitu, end user dapat dengan mudah mendapatkan baja yang telah tersertifikasi.
Teguh mengungkapkan, saat ini kapasitas produksi baja tulangan di Krakatau Steel mencapai 600 ribu ton per tahun. Namun, tingkat utilisasinya masih sekitar 50 persen. Penyebabnya adalah persaingan pasar yang cukup ketat. Terutama adanya serbuan baja impor yang tidak menerapkan SNI.
''Tujuan lain kami berpartner dengan Mega Grup adalah untuk melindungi konsumen dari produk-produk baja yang belum teruji keamanannya. Sekaligus mengedukasi masyarakat pentingnya menggunakan baja yang telah ber-SNI,'' tegas Teguh.
Teguh mengungkapkan, saat ini kapasitas produksi baja tulangan di Krakatau Steel mencapai 600 ribu ton per tahun
BERITA TERKAIT
- Menko Airlangga Ungkap Industri Baja Indonesia Diperhitungkan Berbagai Negara di Dunia
- Gunung Raja Paksi Berpartisipasi Dalam Asia Steel Market 2023
- Pengawasan Baja Non-SNI Jadi Langkah Nyata Perlindungan bagi Industri Nasional
- 2.032 Ton Baja Non-SNI Dimusnahkan, Krakatau Steel: Bisa Memberikan Efek Jera
- BLKP Perkenalkan Produk Unggulan di Pameran Industri Baja Terbesar Indonesia
- Perkuat Industri Baja, Indonesia Pererat Kerja Sama dengan Taiwan