Potensi Penghematan Belanja K/L Lebih dari Rp 18,9 Triliun
Minggu, 08 April 2012 – 22:02 WIB

Potensi Penghematan Belanja K/L Lebih dari Rp 18,9 Triliun
JAKARTA – Pemerintah dinilai masih bisa menghemat belanja Kementrian Lembaga (K/L) lebih besar dari yang diklaim saat ini sebesar Rp.18.9 triliun. Hal ini karena merujuk pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, realisasi penyerapan anggaran masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Kendati demikian penghematan anggaran diharapkan tidak akan memberikan kontraksi kepada sector riil maupun pertumbuhan ekonomi. “Jangan cuma hemat tetapi penyerapan anggarannya buruk. Itu dampaknya makin jelek saja terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu prioritaskan pemotongan anggaran dari sektor yang kurang efektif ke sektor riil maupun pertumbuhan ekonomi,” cetusnya.
“Kalau lihat tahun lalu saja anggaran yang mengendap di Bank Indonesia (BI) atau tidak disbursement sekitar Rp 220 triliun. Tahun ini juga nampaknya tidak jauh dari itu,”ujar pengamat ekonomi dari EC-Think, Telisa Aulia Falianty di Jakarta, Minggu (8/4).
Menurutnya, pada tahun ini penyerapan anggaran memang sudah mulai lebih baik. Namun ditegaskannya pula bahwa peningkatan itu tidak bisa secara drastis. Sebab, dibutuhkan waktu cukup untuk memperbaiki birokrasi.
Baca Juga:
JAKARTA – Pemerintah dinilai masih bisa menghemat belanja Kementrian Lembaga (K/L) lebih besar dari yang diklaim saat ini sebesar Rp.18.9 triliun.
BERITA TERKAIT
- Impor Minyak Mentah dan BBM tak Bisa Dihindarkan Lagi
- Dirut Pertamina Memastikan Kualitas Pertamax RON 92 Sesuai Standar Ditjen Migas
- Layanan Bank Emas Pegadaian Diresmikan, BRI Group Semakin Optimistis Perkuat Ekonomi Nasional
- Gandeng Japnas, Sarana Jaya Genjot Penjualan Cat
- Bea Cukai Memperkuat Pengawasan untuk Melawan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual
- BigBox AI dari Telkom Bantu Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas Bisnis