Potensi Pengolahan CPO Masih Besar, Investor Belum Lirik Industri Hilir
jpnn.com, BALIKPAPAN - Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Timur Muhammad Sjah Djafar mengatakan, industri pengolahan sawit masih menarik dan memiliki potensi besar.
Dengan proyeksi produksi crude palm oil (CPO) nasional pada 2020 bisa mencapai 55 juta ton, hal itu akan menopang tumbuhnya minat investasi pengolahan.
“Di Kaltim produksinya mencapai 3,5 juta per tahun dan ditargetkan terus tumbuh,” ujarnya, Rabu (26/6).
BACA JUGA: Lippo Karawaci Tawarkan Hunian Menawan via Axia III
Pembangunan pabrik hilir kelapa sawit, tambahnya, harus menjadi pilihan karena lebih efisien dibandingkan daerah lain.
Sebab, pasokan bahan baku yang lebih banyak dan bersertifikat sustainable.
Apalagi Kaltim sudah menyediakan kawasan industri kelapa sawit, seperti Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK-MBTK).
“Walau terlalu jauh jika langsung ke biodiesel, investor bisa ditarik untuk industri hilir sawit supaya menghasilkan produk pangan seperti minyak goreng,” tuturnya.
Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Timur Muhammad Sjah Djafar mengatakan, industri pengolahan sawit masih menarik dan memiliki potensi besar.
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit
- Bea Cukai Dukung Peningkatan Ekspor Industri Kelapa Sawit
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Kembangkan Produk UKMK Sawit Petani di Sumbar, Aspekpir & BPDPKS Berkolaborasi