Potensial jadi Cawapres, Yusril Dinilai Bisa Menyedot Suara Umat Muslim
![Potensial jadi Cawapres, Yusril Dinilai Bisa Menyedot Suara Umat Muslim](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/10/29/yusril-ihza-mahendra-foto-ricardojpnncom-21.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah nama muncul sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024, mereka adalah Yusril Ihza Mahendra, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, dan Muhadjir Effendy.
Pengamat Politik Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro mengingatkan Prabowo untuk memilih pendampingnya sebagai bakal calon wakil presiden dengan teliti.
Sebab, bakal calon wakil presiden harus memiliki nilai yang melengkapi kekurangan capres.
"Jika merujuk Pilpres 2019 lalu, dari segi representasi wilayah maupun elektoral, juga logistik, Prabowo memiliki kebutuhan suara di Jawa Tengah dan Timur," ujar Bawono
Oleh karena itu, Bawono berpesan untuk menutupi kekurangan suara tersebut Yusril Ihza Mahendra dan Muhadjir Effendy bisa melengkapi suara dari kalangan umat muslim.
Pernyataan senada juga diungkapkan pengamat politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Cecep Darmawan. Menurutnya Yusril Ihza Mahendra dinilai memiliki peluang untuk mendampingi calon Presiden Prabowo Subianto.
Figur Yusril yang moderat dan representasi kaum perkotaan menjadi faktor utama untuk mengangkat suara dari Prabowo.
"Yusril mewakili kaum perkotaan dan (Islam) moderat. Hal ini sangat memungkinkan Yusril mendampingi dan memperkuat Prabowo," kata Guru Besar UPI Bandung Prof. Dr. Cecep Darmawan.
Pengamat Politik Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro mengingatkan Prabowo untuk memilih pendampingnya sebagai bakal calon wakil presiden dengan teliti
- Bambang Widjanarko: Jangan Benturkan Kebijakan Presiden Prabowo dengan Jokowi
- Prabowo Targetkan Investasi Mencapai Rp 3,414 Triliun hingga 2029
- Kompor Bahlil
- Bahlil yang Buang Badan soal LPG 3 Kg Dinilai Menunjukkan Pemberontakan ke Prabowo
- Apresiasi Instruksi Presiden soal Penjualan LPG 3 Kg, Putri Zulhas: Perketat Pengawasan
- Kasus Elpiji 3 Kg, Arief Poyuono Nilai Bahlil Tidak Patuh pada Prabowo