Potong Jatah Haji 20 Persen Hingga 2016
Nego Kompensasi Tak Ditanggapi Saudi
Kamis, 27 Juni 2013 – 04:45 WIB

Potong Jatah Haji 20 Persen Hingga 2016
JAKARTA - Kerajaan Arab Saudi akhirnya memastikan bahwa renovasi Masjidilharam berjalan secara besar-besaran hingga 2016. Sehingga, pemangkasan kuota haji sebesar 20 persen juga diterapkan hingga 2016. Dampaknya bagi Indonesia, antrean jamaah haji kian mengular.
Program renovasi Masjidilharam ini dipaparkan Wakil Menteri Haji Kerajaan Arab Saudi Hatim Bin Hasan Qadi usai menemui rombongan Menteri Agama Suryadharma Ali di Makkah. Hatim mengatakan, konsekuensi pemotongan kuota ini tidak bisa dihindarkan hingga renovasi rampung.
Baca Juga:
"Tetapi setelah selesai, Masjidilharam kembali normal dan lebih luas," katanya dalam laporan tim Kemenag yang ikut rombongan. Meskipun begitu belum ada gambaran kuota baru jamaah haji untuk 2017 nanti.
Selain memaparkan urusan program renovasi tadi, Hatim mengatakan usulan dispensasi pemangkasan kuota haji Indonesia dari 20 persen menjadi 10 persen resmi ditolak. Sementara untuk kompensasi potensi kerugian pemerintah Indonesia sebesar Rp 800 miliar akibat pemangkasan kuota itu, kerajaan Arab Saudi belum menentukan sikap. "Masih harus kita bicarakan diinternal pemerintah (Arab Saudi, red) dulu," kata dia.
JAKARTA - Kerajaan Arab Saudi akhirnya memastikan bahwa renovasi Masjidilharam berjalan secara besar-besaran hingga 2016. Sehingga, pemangkasan kuota
BERITA TERKAIT
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Pemerintah Tekankan Kebijakan Kontrol GGL, Cegah Risiko Penyakit Kardiovaskular
- 1,5 Tahun Jabat Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana: Pusing, Banyak Permasalahan
- Diskusi Soal Asas Dominus Litis di Manado, Mahasiswa Teriak Modus Tikus Berdasi