Potong Rambut Gimbal, Siap Selesaikan Masalah Tahanan Politik
“Setelah pendekatan secara adat, tak ada lagi kelompok separatis yang mengancam Papua harus merdeka dari Indonesia,” tambah ayah empat anak itu.
Lenis ingin membantu Jokowi membangun Papua dengan pendekatan kesejahteraan, kesehatan, agama dan pendidikan. Pria tambun tersebut mengaku enggan bergulat dengan hukum dan HAM.
"Saya memikirkan perut warga Papua. Kalau masih ada masalah hukum dan HAM yang dulu, itu menjadi pelajaran bagi kami. Terpenting, sekarang warga Papua dapat hidup layak dan dapat hak mereka. Papua harus merdeka dari rasa lapar, merdeka untuk berkarya," imbuh salah satu pembina Pramuka di Papua itu.
Tapi, Lenis enggan terlalu mengusung primordialisme. Sebagai pejabat negara, Lenis juga bertekad menyejahterakan masyarakat di luar Papua. Terutama, warga yang hidup di kawasan timur Indonesia.
"Karena saya disebut staf khusus presiden, berarti dari Sabang sampai Merauke saya akan bantu presiden memantau di lapangan. Jadi mata dan telinga untuk mendengar. Siapapun sampaikan keluhan saya akan sampaikan pada presiden," kata Lenis.
Dalam waktu dekat, Lenis akan segera kembali ke Papua guna merinci keinginan warga. Setelah itu, dia akan berkeliling ke beberapa wilayah di Indonesia guna mengumpulkan masyarakat adat. Lenis ingin membahas pembangunan wilayah dari kacamata adat. (*)
Warga Papua kini memiliki perwakilan di internal Istana Negara. Sebab, Presiden Joko Widodo resmi mengangkat Lenis Kogoya sebagai staf khusus. Tugas
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408