Potret Langit dan Udara Jakarta Berkabut Akibat Polusi
jpnn.com, JAKARTA - Langit dan udara di DKI Jakarta tampak berkabut akibat polusi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut kabut di langit ibu kota karena peningkatan aktivitas kendaraan.
"Untuk kualitas udara ada peningkatan karena aktivitas kendaraan, yang mana masyarakat sudah mulai beraktivitas secara normal," ujar Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Selain itu, dia mengatakan kontribusi polusi udara tidak hanya dari kendaraan, tetapi pembakaran bahan bakar lainnya, termasuk dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di sekitar wilayah DKI Jakarta.
Dodo juga menjelaskan untuk udara berkabut di pagi hari bisa terjadi sebelum ada proses pemanasan dari sinar matahari.
"Jadi, uap air dari suhu dingin malam hari, membentuk kabut hingga pagi hari menjelang Matahari bersinar," kata dia.
Menurut informasi yang dilansir dari laman web IQ Air sore hari, Jakarta memiliki nilai indeks kualitas udara AS (US AQI) sebesar 166, yang mana masuk dalam kategori udara tidak sehat pada Rabu.
Polutan PM2.5 mencapai konsentrasi 84 µg/m³.Konsentrasi tersebut 16,8 kali di atas nilai kualitas udara yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (antara/jpnn)
Hari ini langit dan udara Jakarta berkabut akibat polusi. Begini penjelasan BMKG.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- BMKG: Cuaca Ekstrem di Jateng Bertahan sampai Februari 2025
- Banjir Melanda Jakarta, Pemprov Bakal Memodifikasi Cuaca
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Januari, Pagi Sudah Hujan
- Program Benyamin S Award Dukung Pembangunan Berkelanjutan di Jakarta
- Gempa Bumi M 5,1 Terjadi di Kolaka Timur, tidak Berpotensi Tsunami
- Hujan Semalaman, 53 RT & 23 Ruas Jalan di Jakarta Terendam Banjir, Berikut Perinciannya